Ilustrasi (Sumber:Tirto) |
Jakarta (BT) - Ketua Gabungan Bioskop Seluruh Indonesia (GBSI) Djonny Syafruddin, mengatakan seluruh pengusaha membutuhkan waktu dua hingga tiga pekan untuk mempersiapkan implementasi penerapan protokol kesehatan untuk membuka gedung bioskop.
"Waktu persiapan akan dimanfaatkan untuk memastikan protokol kesehatan yang telah ditentukan," kata Djonny melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/7/2020).
Adapun yang dipersiapkan industri sinema saat ini adalah materi komunikasi dan sosialisasi penerapan protokol kenormalan baru dan proses edukasi dan pelatihan internal terkait penerapan protokol kenormalan baru di lingkungan bioskop kepada seluruh karyawan yang akan bertugas.
"Kami juga sedang menyiapkan komunikasi kepada rumah-rumah produksi terkait kesiapan film serta materi promosi yang akan dilakukan setelah bioskop dapat kembali aktif beroperasi," ujarnya.
Para pelaku industri bioskop, telah bersepakat beroperasi pada Rabu (29/7/2020), secara serentak di seluruh Indonesia.
Pemerintah DKI Jakarta telah membolehkan bioskop untuk beroperasi pada masa transisi normal baru sejak Senin (6/7/2020).
GPBSI mewakili para pengusaha bioskop yang terdiri dari Cinema XXI, CGV, Cinepolis, Dakota Cinema, Platinum, dan New Star Cineplex menyambut baik Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) dan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang protokol kesehatan di tempat umum (KMK).
KMK itu adalah Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 serta SKB Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor
02/KB/2020 tentang Panduan Teknis Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif dalam Masa Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19.
Djonny berharap persiapan operasional bioskop dapat berjalan dengan baik sehingga dapat kembali beroperasi dan dapat kembali memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan sektor ekonomi kreatif khususnya industri perfilman tanah air.(rel/bisnis)
Posting Komentar
0Komentar