Dok:MPR |
Bicara News|Jakarta - Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menggulirkan usulan kredit tanpa agunan (KTA) untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan bunga 1%. Fasilitas tersebut ditujukan sebagai stimulus ekonomi penanggulangan dampak pandemi COVID-19.
"Injeksi sekitar Rp 40 triliun ke bank-bank BUMN agar segera direalisasikan untuk memacu pergerakan ekonomi di sektor UMKM. Namun Rp 40 T kami rasa tidak cukup. Kami usulkan paling tidak Rp 200 triliun," kata Fadel Muhammad dalam keterangannya, Selasa (14/7/2020).
Fadel menjabarkan Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2020 minus 5,2% dan dan baru tumbuh 4,2% di 2021. Untuk Indonesia, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 ini 0% dan pada tahun 2021 naik menjadi 4,8%. Menurut Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 dalam kisaran 0,9% - 1,9%. Tahun depan, pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5%-6%.
"Dengan pertumbuhan sebesar itu ekonomi Indonesia bisa dikatakan stagnan. Pertumbuhan kredit perbankan diprediksi tumbuh 1% pada tahun 2020," ujar Fadel.
Ia melanjutkan, ada sekitar 47% UMKM terkena dampak COVID-19. Agar bisa bangkit, ungkap Fadel, perlu adanya stimulan kredit untuk mereka. Di samping itu, Fadel mengulas ada 60,6 juta UMKM yang telah terhubung ke lembaga pembiayaan formal dan sekitar 23 juta Koperasi-UMKM (KUMKM) yang berlum terhubung dengan lembaga pembiayaan atau perbankan.
"Untuk itu UMKM perlu disokong kelangsungannya dengan stimulan kredit," ujarnya.
Dalam penjelasannya, Fadel menyebut perlunya keberanian pemerintah untuk mengambil langkah-langkah agar ekonomi menjadi likuid.
"Kami dari Pimpinan MPR meminta kegiatan perbankan dan institusi keuangan mengambil langkah new normal sehingga ekonomi bergulir serta likuid," tegasnya
Ia memperhitungkan, apabila pemerintah tidak berani mengambil langkah tepat untuk membuat likuiditas ekonomi, maka berisiko terjadi kolaps.
"Saya hitung 90 hari, kalau kita tidak berani mengambil langkah membuat likuiditas ekonomi, maka kita bisa kolaps," ujarnya.
"Kita menunggu langkah berani Presiden Joko Widodo untuk membuat ekonomi likuid. Kita membutuhkan langkah berani beliau untuk membuat ekonomi menjadi likuid," tuntas Fadel.(dtc)
Posting Komentar
0Komentar