Bicaranews|MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengikuti Sidang Tahunan MPR, Penyampaian Pidato Kenegaraan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Senayan Jakarta melalui video konferensi dari Gedung Paripurna DPRD Sumut, Jumat (14/8). Dalam sidang yang digelar pagi dan siang hari itu, konsep pengembangan pangan terintegrasi menjadi satu poin penting dalam catatan pemerintah.
Dalam Sidang Paripurna Istimewa yang juga digelar di DPRD Sumut itu, Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) R Sabrina serta para Pimpinan OPD. Sementara memimpin rapat, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Wakil Ketua Salman Alfarisi dan puluhan anggota dewan, termasuk para undangan, dengan standar protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19.
Dalam suasana pandemi, melalui enam layar besar di Gedung DPRD Sumut, suasana khidmat saat semua mengikuti Sidang Tahunan MPR dalam rangka HUT ke-75 Proklamasi Kemerdekaan RI pada pukul 09.00 WIB dan dilanjutkan agenda Pidato Presiden Jokowi tentang RAPBN 2021 dan Nota Keuangan pada pukul 14.00 WIB. Sedangkan pimpinan sidang di Senayan adalah Ketua DPR RI Puan Maharani.
Pada Pidato Kenegaraannya, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal terkait kondisi bangsa yang tengah menghadapi wabah Covid-19, sebagaimana dialami 214 negara lainnya. Lebih dari 20,4 juta kasus terjadi di seluruh dunia, dengan jumlah kematian mencapai 744 ribu jiwa hingga 13 Agustus 2020.
Karena itu pula, dampaknya dirasakan semua negara, termasuk Indonesia yang pada kuartal pertama pertumbuhan ekonomi masih 2,97%. Namun di kuartal kedua, merosot hingga minus 5,32%. Untuk itu Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya reformasi fundamental dalam bekerja, kesiapsiagaan dan kecepatan.
“Penguatan kapasitas SDM, pengembangan rumah sakit dan balai kesehatan serta industri obat dan alat kesehatan harus diprioritaskan. Ketahanan dan kapasitas pelayanan kesehatan harus kita tingkatkan secara besar-besaran,” ujar Presiden.
Demikian pula halnya dengan ketahanan pangan. Dengan menjamin kelancaran rantai pasokan makanan dari hulu produksi sampai hilir distribusi, ke seluruh wilayah negeri. Presiden Jokowi juga menyebut efisiensi produksi pangan, peningkatan nilai tambah bagi petani, penguatan koperasi dan metode korporasi petani akan terus ditingkatkan.
“Food estate, lumbung pangan sedang dibangun untuk memperkuat cadangan pangan nasional. Bukan lagi menggunakan cara-cara manual, tetapi menggunakan teknologi modern dan pemanfaatan kecanggihan digital. Bukan hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk pasar internasional,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Presiden Jokowi pun menyebutkan bahwa dua provinsi yakni Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara saat ini sedang dikembangkan food estate, yakni konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan. Termasuk juga membangun kemandirian energi melalui produksi bio solar B20 yang pada tahun ini akan dimulai B30 untuk menekan nilai impor minyak.
Sedangkan di RAPBN 2021, Presiden menyampaikan arah kebijakan terkait percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19. Kedua, mendorong reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas, inovasi dan daya saing ekonomi. Ketiga, mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital, serta keempat, memanfaatkan sekaligus mengantisipasi perubahan demografi.
“Karena akan banyak ketidakpastian, RAPBN harus mengantisipasi ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia, volatilitas harga komoditas, serta perkembangan tatanan sosial ekonomi dan geopolitik, juga efektivitas pemulihan ekonomi nasional, serta kondisi dan stabilitas sektor keuangan,” lanjut Presiden.
Sedangkan dari sektor pendidikan, anggaran tahun depan direncanakan sebesar Rp549,5 triliun atau 20% dari APBN. Fokusnya untuk peningkatan SDM, kemampuan adaptasi teknologi, peningkatan produktivitas melalui pengetahuan ekonomi di era industri 4.0.
“Pemerintah akan melakukan reformasi pendidikan melalui transformasi kepemimpinan kepala sekolah, transformasi pendidikan dan pelatihan guru, mengajar sesuai tingkat kemampuan siswa, standar penilaian global, serta kemitraan daerah dan masyarakat sipil,” tambahnya.
Senada dengan itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi didampingi Sekdaprov R Sabrina mengapresiasi perhatian pemerintah pusat yang mempercayai provinsi ini untuk program pengembangan pangan terintegrasi. Selain itu, berbagai proyek strategis nasional juga telah dilaksanakan, seperti pengembangan kawasan Danau Toba sebagai super prioritas.(rel/bn)
Posting Komentar
0Komentar