Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 di Sumut Nyaris 4.000 Orang

Kasus Konfirmasi Positif Covid-19 di Sumut Nyaris 4.000 Orang

Rambe
By -
0


Bicara News|Medan - Jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh di Sumut hingga Sabtu (1/8/2020) sore, sudah mencapai 1.483 orang, lalu yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 3.962 orang, meninggal 195 orang, suspek 467 orang.
Kemudian total spesimen 22.669 sampel. Hal itu disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan D SpB kepada wartawan di Medan, Sabtu sore.
Penambahan konfirmasi Covid-19 bertambah 31 ada di Kota Medan 11 orang, Pematang Siantar 3 orang, Tebing Tinggi 2 orang, Deliserdang 1 orang, Karo 4 orang, Humbang Hasundutan 1 orang, Batubara 2 orang,
luar Sumut 2 dan domisili 5 orang. "Meninggal karena konfirmasi Covid-19 bertambah 1 dari Kota Medan," ujarnya.
Pasien Covid-19 sembuh bertambah 131 orang ada di Medan 76 orang, Pematang Siantar 4 orang, Tanjung Balai 1 orang, Binjai 6 orang, Tebing Tinggi 4 orang, Deliserdang 17 orang, Langkat 1 orang, Karo 2 orang, Asahan 2 orang, Tapanuli Tengah 1 orang, Tapanuli Selatan 1 orang, Sergai 4 orang, Labuhan Batu Selatan 1 orang dan luar Sumut 11 orang.
Mayor Whiko mengatakan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut, kembali mengingatkan masyarakat bahwa kenormalan baru atau new normal bukan berarti kembali ke kehidupan normal pada saat sebelum pandemi Covid-19.
Masyarakat diminta untuk selektif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas di luar rumah dan beberapa tempat yang terindikasi memiliki peluang yang sangat besar untuk terjadinya penularan Covid-19. Diantaranya di pasar atau pusat perbelanjaan, di kantor, di kendaraan umum dan di rumah makan.
"Ini harus menjadi perhatian khusus untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat berada di tempat-tempat tersebut. Penting bagi kita yang harus beraktivitas di luar rumah untuk menjaga imunitas dan kesehatan diri agar jangan sampai tertular dan sakit," ucapnya.
Penerapan kenormalan baru dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan merupakan upaya masyarakat dalam membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penularan wabah tersebut. "Karena apabila kita tertular maka akan beresiko juga bagi keluarga yang berada di rumah, resiko bagi keluarga kita akan menjadi semakin besar manakala kita yang aktif berada di luar rumah membawa penyakit ini ke dalam rumah," ungkapnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan pada yang lain akan komitmen melaksanakan protokol kesehatan. "Kita ketahui bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati, ketentuan-ketentuan pencegahan ini kami informasikan dalam bentuk protokol kesehatan," ujarnya.
Dari informasi yang diperoleh dari ahli dan pakar kesehatan dunia telah memastikan bahwa kemungkinan paling cepat vaksin dapat ditemukan pada tahun 2021. Artinya masyarakat harus menjalani kehidupan secara kenormalan baru hingga tahun depan atau bahkan bisa lebih lama lagi. (sib)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)