Bicaranews.com|Muba - Kain khas karya anak negeri Musi Banyuasin yakni “Gambo Muba” cukup terkenal di industri fashion. Bahkan, Gambo Muba tersebut kini jadi sorotan nasional dan internasional. Tidak dapat dipungkiri, semua mata memandang karena keunikan corak dan pewarna dihasilkan dari bahan alami.
Kesuksesan Thia Yufada Dodi Reza dalam membawa Gambo Muba ini tentu tidak mudah, barang yang tadinya dianggap biasa-biasa saja, tapi sekarang menjadi sangat luar biasa dan menjadi pilot project produk eco fashion di Indonesia.
Tidak berhenti hanya disitu, Peraih Penghargaan Perempuan Hebat Indonesia 2019, Thia Yufada Dodi Reza secara terus menerus tidak pernah lelahnya memperkenalkan dan mempromosikan Wastra Gambo Muba.
Kali ini, Gambo Muba diperkenalkan kembali oleh Duta Baca Musi Banyuasin Thia Yufada Dodi Reza di Acara Virtual Fashion Show With Indonesia Young Designers andTalkshow Session on Jakarta Marketing Week 2020 :The First OMNI Jakarta Marketing Week dengan Tema“Cita Nusantara : Tradisi, Ekspresi, dan Masa Depan”, Minggu (20/9/2020) Pendopoan Griya Bumi Serasan Sekate Muba.
Dan lagi-lagi gambo Muba berhasil memukau peserta Virtual Fashion Show With Indonesia Young Designers andTalkshow Session on Jakarta Marketing Week 2020.
Dalam kesempatan ini, Inisiator Gambo Muba Thia Yufada Dodi Reza Alex mengatakan bahwa Gambo Muba sebagai Eco Fashion yang mampu mengangkat ekonomi petani getah gambir karena dikerjakan oleh tangan-tangan terampil para ibu-ibu di desa tepatnya di Desa Toman.
Selain itu, Dikatakan Thia kerajinan menjumput kain khas Gambo Muba ini dari pemberdayaan wanita. Ia juga katakan bahwa pihaknya juga berencana akan membuat buku terkait tentang Gambo Muba dengan tujuan agar mendekatkan kaum Muda sehingga bisa menambah pengetahuan dan pengalaman mereka.
"Kami sudah sepakat dan berkomitmen akan membuat buku, karena kami yakin buku bisa membawa produk kami kesiapa pun, boleh beli buku atau boleh pinjam buku. Kemudian, disini kami juga mendekatkan kerajinan ini kepada kaum pemuda, dan kami juga akan memasukkan kerajinan menjemput ini di kurikulum sekolah tingkat SD, SMP di bawah binaan Dikbud Kabupaten Muba, dikurikulum pelajaran prakarya, namun untuk SMA dibawah dinas provinsi, kami masukkan di kurikulum ekstrakurikuler," tandasnya.
Lanjutnya, "Ini membantu kami supaya para penjemput yang rata-rata usianya sudah diatas 40-an, dan makin senior ini tidak putus ditengah jalan ini memang sudah terbukti. Begitu generasi muda melihat bahwa ada potensi mereka akan berbondong-bondong tertarik. Kemudian tidak kalah paling penting juga untuk mendekatkan generasi Muda kepada kain Muba, kami membuat lomba desain motif Gambo Muba. Supaya mereka paham bahwa apa yang mereka dapatkan di kain Muba, apa yang mereka cintai dan mereka senangi ternyata bisa lahir dari dari ide mereka,"pungkasnya.
Sementara Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya mengatakan Jakarta Marketing Week 2020 :The First OMNI Jakarta Marketing Week dengan Tema“Cita Nusantara : Tradisi, Ekspresi, dan Masa Depan” yang dikali ini hadir secara virtual. Hal ini merupakan bentuk dari kesiapan MarkPlus, Inc dalam beradaptasi di situasi pandemi COVID-19.
“Kehadiran Gambo Muba pada JMW 2020 sangatlah menarik dan menginspirasi karena eco fashion Gambo Muba tak hanya sekedar fashion tapi telah merambah hingga produk interior bahkan bisa lebih mengembangkan produk lebih beragam lagi,” kata Hermawan.(brtmuba)
Posting Komentar
0Komentar