Bicaranews.com|Humbahas - Perjuangan dan upaya untuk memenangkan kotak kosong atau kolom kosong di Pilkada Humbang Hasundutan (Humbahas) terus bergelora.
Tidak hanya di bona pasogit, anak rantau yang tergabung dalam Forum Peduli Demokrasi Humbang Hasundutan (FPDHH) turut bergerak dan "turun" untuk memberikan semangat dan mensosialisasikan kolom kosong kepada masyarakat Humbahas di kampung halamannya.
Kedatangan rombongan para anak rantau Humbahas yang tinggal di daerah Jabodetabek itu disambut puluhan tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan para pejuang demokrasi Humbahas di Bandara Internasional Silangit, Kamis (1/10).
Warluy Simamora mewakili tokoh masyarakat Humbahas menyampaikan kedatangan para anak rantau itu diharapkan dapat membawa semangat baru bagi seluruh pejuang demokrasi di daerah itu untuk sama-sama memenangkan kotak kosong atau kolom kosong.
"Atas nama masyarakat dan sahabat pejuang demokrasi Humbang Hasundutan, kami menyambut para bapak yang kami anggap sebagai sahabat seperjuangan dalam menegakkan demokrasi di Humbang Hasundutan bona pasogit yang kita cintai. Kami ucapkan selamat datang. Semoga kedatangan bapak-bapak membawa api semangat kami untuk menegakkan demokrasi di Humbang Hasundutan. Itulah idaman dan harapan kami," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum FPDHH Barita Purba pada saat itu mengaku sangat terharu atas penyambutan yang dilakukan oleh para pejuang demokrasi yang ada di Humbahas.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina FPDHH Yanto Sihotang. Putra daerah asal Kecamatan Pakkat yang sudah sempat mendapatkan surat rekomendasi dari PDIP untuk berpasangan dengan Bupati Petahana Dosmar Banjarnahor mengatakan, seluruh rombongan yang turun dari perantauan akan bekerja maksimal untuk memenangkan kolom kosong di Pilkada Humbahas 9 Desember mendatang.
"Kedatangan kami akan bertahap. Kita akan bekerja masuk ke tiap-tiap rumah. Kita terangkan apa itu kotak kosong. Kita juga akan sampaikan kalau calon tunggal itu mencederai demokrasi," kata Yanto.
Pada saat itu dia juga menjelaskan bahwa salah satu pertimbangan dirinya mundur sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Humbahas mendampingi bupati petahana adalah masalah prinsip dan komitmen hidup. Karena bagi dia, jika berpasangan dengan bupati petahana, dia bakal turut mencederai demokrasi di Humbahas.
"Saya sempat jadi calon wakil bupati petahana (Dosmar Banjarnahor). Karena saya tidak mau merusak demokrasi di Humbang Hasundutan, saya mundur. Karena itulah kami ikut mendeklarasikan Forum Peduli Demokrasi ini," katanya.
Ditambahkannya, perjuangan untuk memenangkan kotak kosong saat ini sudah sangat masif. Euforia dan respon masyarakat yang tergabung dalam Forum Peduli Demokrasi Humbang Hasundutan juga sangat tinggi untuk memenangkan kolom kosong.
"Forum Peduli Demokrasi ini tidak akan berhenti di Pilkada. Kita nanti akan menggiring sampai ke Plt (bupati), kemudian ke Pilkada ulang. Dan disitu akan kita ciptakan demokrasi yang sebenarnya. Para calon nanti yang bakal maju itu harus mempunyai Memorandum of Understanding melalui Forum Peduli Demokrasi agar bisa sama-sama menciptakan demokrasi rakyat. Jadi inilah momentum buat masyarakat Humbahas, supaya jangan terjadi pembodohan dan money politik (politik uang)," pungkasnya.
Selain Barita Purba dan Yanto Sihotang, turut juga dalam rombongan, Ketua Dewan Penasehat FPDHH Janwar Lumban Gaol, Sekretaris Hendry Lumban Gaol, Bendahara Hotasi Simamora, Ketua I Herbinto Manullang SH, Ketua II Ir Sadar Sinaga, Tim Hukum Exsaudi Simanullang, Anggota Dewan Pembina Cpt. Manahan Sihotang, dan Aduhot Simamora.
Usai acara penyambutan, rombongan langsung menuju Posko Kotak Kosong di Desa Sihonongan, Kecamatan Paranginan untuk melakukan konsolidasi. Dilanjutkan ke Posko Kotak Kosong di Pasar Baru, Desa Sibuntuon Parpea Kecamatan Lintongnihuta, dan Posko Kotak Kosong di Simpang Tao, Desa Siponjot Lintongnihuta. Perjalanan diakhiri dengan konvoi roda empat keliling pusat Pasar Doloksanggul. (sumber:sib/bn)
Posting Komentar
0Komentar