Bicaranews.com|Medan - Kementerian PUPR dalam hal ini Balai Besar Pengembangan Jalan Nasional (BBPJN-II) Medan dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS-II) Medan, mendukung penuh pembangunan objek wisata rohani Samosir berupa patung Yesus setinggi 100-an meter di Dusun Sibea-bea Desa Janji Martahan Kecamatan Harian.
Kepala BBPJN-II Ir Slamat Rasidy Simanjuntak melalui kepala Satker Wilayah-II KSPN Danau Toba, Ir Alfian Batubara menyatakan dukungan itu berupa pembangunan akses jalan menuju wisata rohani itu . Ini bagian dari 26 paket pekerjaan di KSPN Danau Toba (APBN 2020) dengan anggaran Rp 700-an miliar.
"Proyek objek wisata rohani (patung Yesus itu) memang gagasan masyarakat yang didukung Pemkab setempat. Kita di Kementerian PUPR akan membangun jalan permanen sepanjang 4 kilometer per tahap dengan anggaran Rp 23 miliar melalui BBPJN-II, sedangkan pembangunan dermaga di Semenanjung pulau akan disiapkan pihak BWSS-II," ujar Alfian Batubara kepada pers di Medan secara virtual, Jumat (2/10).
Bersama stafnya Ir Gustav Tampubolon, dia menegaskan progres pekerjaan jalan ini telah mencapai 45 - 50 persen dengan kondisi fisik lapangan yang mengitari bebukitan di atas danau atau semenanjung pulau.
Selain akses khusus menuju lokasi itu, Kemen PUPR atau BBPJN-II Medan juga tengah memacu progres pembangunan jalan lintas akses yang menjadi jaringan infrastruktur KSPN Danau Toba di Samosir. Terdiri dari 9 paket proyek di kawasan zona-I berupa pembangunan jalan lingkar luar dan lingkar dalam Danau Toba di Pulau Samosir. Sebanyak 6 paket di zona-II berupa pembangunan dan peningkatan jalan lintas destinasi seperti dari dan ke Parapat, kemudian dari dan ke Tomok-Ambarita dan seterusnya.
Paket lainnya adalah pembangunan dan pengembangan lanjut proyek jalan lingkar luar Danau Toba (Outer Ring Road Danau Toba--ORRDT) di kawasan Pulau Samosir yang menjadi akses lintas jaringan dari dan ke Parapat. Pembangunan dan pengembangan infrastrukur di kawasan Danau Toba malah tak hanya akan mendorong peningkatan sektor ekonomi daerah, tetapi juga akan mendorong pelestarian budaya lokal.
“Gerakan atau pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Kawasan Danau Toba saat ini memang dirancang untuk tujuan kebutuhan majemuk. Tak hanya untuk pertumbuhan ekonomi daerah, juga akan mendorong pelestarian budaya lokal. Akses dan produktifitas masyarakat seperti para seniman atau praktisi budaya tradisional dengan kearifan lokal seperti yang dicetuskan penggagas objek wisata rohani (patung Yesus Samosir ini)," papar Alfian sembari menyebutkan tiga nama pencetus patung tersebut yaitu Donald Sihombing, Raja P Sirait dan Sudung Situmorang.
Sementara itu, Sabtu (3/10) Ir Daulat Situmorang MSc yang merupakan salah satu unsur keluarga Sudung Situmorang di Medan enggan berbicara ketika akan diwawancarai SIB tentang profil dan progres pembangunan patung Yesus di Samosir tersebut, dengan alasan ada hal-hal yang perlu di konsultasikan sesama keluarga terlebih dahulu.
"Saat ini saya hanya bisa menyebutkan bahwa lokasi pembangunan objek wisata rohani itu berada di atas lahan yang telah dihibahkan tiga rumpun (turpuk) marga setempat," katanya dengan singkat.
sumber:sib
Posting Komentar
0Komentar