Bicaranews.com|Samosir - Ketua Umum Punguan Simbolon dohot Boru se-Indonesia (PSBI) DR Effendi Muara Sakti Simbolon menyerahkan secara simbolis 750 unit alat kesehatan berupa PCR Swab, Swab anti Gen, Rapid test, masker dan alat pelindung wajah ke Pemkab Samosir.
"Kami dari PSBI yang "bona pasogit" atau berasal dari Samosir dan di Pusut Buhit inilah berawal marga-marga suku Batak,” ujar Effendi MS Simbolon saat memberikan bantuan tersebut di halaman Geopark Kaldera Toba, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, Kamis (29/0/2020) kemarin.
Karena itu, rasa kebersamaan masyarakat Samosir, rasa peduli, kami memberikan bantuan berupa alat-alat kesehatan dan bingkisan kasih sembako yang jumlahnya sekitar 3.500 paket. “Kami berikan bantuan secara periodik,” tambah Effendi didampingi istri Desy Trinita Tobing.
Anggota DPR RI itu juga menyebutkan, di Kabupaten Samosir terdapat 9.000 KK. Pada Juli lalu, PSBI menggelontorkan bantuan sebanyak 7.000 paket yang ada di 33 sektor. Bantuan yang diberikan bukan hanya untuk marga Simbolon saja, tetapi untuk semua masyarakat di Samosir.
Bantuan tersebut sebagai bentuk dukungan PSBI kepada pemerintah, terutama tenaga medis dan dokter dalam menangani pasien Covid-19. Terlebih Kabupaten Samosir merupakan salah satu destinasi pariwisata primadona dengan Danau Toba-nya yang telah diakui oleh Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang idealnya menjadi zona hijau.
Pemberian bantuan tersebut diterima langsung Direktur Rumah sakit Daerah (RSUD) Hadrianus Sinaga, Dr.Friska Situmorang dengan menyampaikan perkembangan Pandemik Covid 19 di Samosir, per 28 Oktober 2020 pukul 16.00 WIB, kasus Covid-19 yang tercatat di Kabupaten Samosir ada 33 kasus, konfirmasi 5, sembuh 26, dan meninggal 2 orang. "Meski angka itu terbilang kecil, pihak rumah sakit berharap pemerintah menyediakan laboratorium untuk mendeteksi dini kasus penyebaran Covid-19,” tutur Friska Situmorang.
Selanjutnya ,Dr.Friska Situmorang juga menuturkan, keterbatasan alat menyebabkan kita harus menunggu hasil swab selama minimal 8 hari. 8 hari hasilnya, sangat tidak efektif.
“Tolong kami dibantu dengan proposal yang sudah kita kirimkan ke Kementerian Kesehatan. Ini sangat kami butuhkan. Ruangan sudah kami siapkan, dan kami berharap hasil test lab bisa lebih cepat dan membantu kami nantinya,” ucapnya.
Friska juga menyampaikan akan meneruskan informasi yang diterima kepada Kementerian Kesehatan, agar hal tersebut disikapi lebih lanjut, dirinya mengupayakan permintaan tersebut dapat terpenuhi.
Usai serahterima alat kesehatan dan bantuan di Halaman Gedung Geopark Cardera, Ketua Umum PSBI beserta rombongan melanjutkan kegiatan pembagian Tali Asih ke Kecamatan Ronggur Nihuta Kawasan Danau Sidihoni, Desa Sabungan Nihuta,dilanjutkan ke Desa Salaon, Desa Ronggur. (rel/t/MD/bn)
Posting Komentar
0Komentar