Bicaranews.com|Humbahas - Sosialisasi dan konsolidasi Tim Relawan Pemenangan Kotak Kosong yang tergabung dalam Forum Peduli Demokrasi Humbanghasundutan (FPDHH) di Kecamatan Pakkat, Parlilitan dan Tarabintang (Papatar), disambut antusias dari warga.
Kecamatan yang pertama dikunjungi rombongan relawan pemenangan yakni Kecamatan Parlilitan. Di daerah situs sejarah Raja Sisingamangaraja XII itu, relawan yang baru tiba dari Doloksanggul langsung disambut antusias dan yel-yel "Salam Kotak Kosong" di pusat kota Pasar Parlilitan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Seratusan warga yang sudah sejak pagi menunggu di Posko Relawan Pemenangan Kotak Kosong Kecamatan Parlilitan tampak penuh dengan sukacita dan euforia yang luar biasa setelah melihat anak rantau yang tergabung dalam FPDHH tiba di kampung halamannya untuk menyosialisasikan kolom kosong.
Suasana penyambutan relawan Kotak Kosong di Kecamatan Parlilitan, Humbahas |
Ketua Tim Kotak Kosong Kecamatan Parlilitan Roberto Lumban Tobing saat acara tatap muka di Wisma HKBP Parlilitan mengatakan, sangat berterimakasih atas terbentuknya FPDHH. Kata dia, dengan terbentuknya forum itu, masyarakat jadi mengerti arti sebuah demokrasi yang sebenarnya.
"Sebelum ada forum ini, kami merasa teraniaya dan terinjak-injak karena hak politik kami dirampas oleh elit-elit politik di negara kita ini karena hanya calon tunggal. Tapi dengan adanya forum ini, semangat kami kembali bangkit. Kami akan memilih kotak kosong dan kami sudah membentuk tim sampai ke seluruh desa dan dusun," kata Roberto.
Suasana penyambutan relawan Kotak Kosong di Kecamatan Pakkat |
Hal yang sama disampaikan tokoh masyarakat Parlilitan lainnya, Osmar Situmorang, Sinaga dan Mahulae. Mereka menegaskan akan berjuang untuk memenangkan kotak kosong di daerah itu. Alasan mereka hanya satu, selama pemerintahan Bupati Dosmar Banjarnahor, mereka tidak ada merasakan pembangunan di daerah itu.
"Tak akan mungkin lagi Bupati Dosmar membangun Humbahas ini. Karena kita sudah sama-sama tahu bagaimana kinerjanya selama ini. Pembangunan yang ada sekarang itu adalah hasil karya Bupati Maddin Sihombing. Kalau dulu kita ke Doloksanggul masih bisa satu setengah jam. Namun sekarang menjadi dua setengah jam karena kondisi jalan rusak. Jadi untuk itu kita sudah sepakat tidak memilih dia lagi. Kita akan pilih dan menangkan kotak kosong," ucap para tokoh itu secara bergantian.
Usai dari Parlilitan, tim relawan kembali melanjutkan sosialisasi ke Kecamatan Tarabintang. Tak kalah dengan Parlilitan, warga Tarabintang juga terlihat sangat antusias menyambut sosialisasi kotak kosong di daerah itu. Bahkan sepanjang jalan daerah itu, telah terpasang baliho Posko Kotak Kosong di setiap rumah warga.
Mereka juga tidak segan-segan meneriakkan salam kotak kosong dan berjanji akan memilih kotak kosong di Pilkada Humbahas 9 Desember mendatang. "Kami akan menangkan kotak kosong di Kecamatan Tarabintang, dan kami sudah membentuk tim hingga ke desa bahkan ke dusun. Kami akan berusaha memenangkan kotak kosong di atas 60 persen di Tarabintang," kata Ketua Tim Relawan, Baris Malau.
Usai dari Tarabintang, tim relawan berlanjut ke Kecamatan Pakkat. Di Kota Salak ini, tim juga disambut meriah oleh warga. Sepanjang jalan protokol, warga juga antusias meneriakkan "Salam Kotak Kosong". Warga berjanji memenangkan kotak kosong di atas 75 persen di Pakkat.
"Kami siap memenangkan kotak kosong atau kolom kosong di wilayah Papatar khususnya di Kecamatan Pakkat di atas 75 persen pada Pilkada nanti," kata Ades Lindung Nahampun.
Ketua Dewan Pembina FPDHH Yanto Sihotang, dan Ketua II Sadar Sinaga didampingi Ketua Dewan Penasehat Janwar Lumban Gaol, Ketua Umum Barita Purba, Sekretaris Umum Hendry Lumban Gaol, Bendahara Hotasi Simamora, Ketua I Herbinto Manullang SH, Tim Hukum Exsaudi Simanullang, Anggota Dewan Pembina Cpt. Manahan Sihotang, Parulian Simamora, Mangupar Manullang, Warluy Simamora dan Donal Lumbanbatu secara bergantian menjelaskan bahwa forum itu murni memerjuangkan hak demokrasi masyarakat Humbahas.
“Kita tidak mau hak politik kita dirampas. Makanya kita harus pilih kotak kosong, jangan Golput, harus datang ke TPS. Memilih kotak kosong itu dilindungi Undang-undang. Kalau nanti kotak kosong menang, Plt Bupati lah memimpin Humbanghasundutan. Setelah itu maka dilakukan Pilkada ulang, di situlah kita ciptakan pesta demokrasi yang sebenarnya, kata Sadar Sinaga.
Dia juga mengingatkan masyarakat jangan takut apabila ada intimidasi dari siapapun termasuk pejabat, ASN, camat, kepala desa, BPD atau siapapun yang hendak menghalangi untuk memilih kotak kosong khususnya warga penerima Bansos, bedah rumah dan bantuan lainnya.
Yanto Sihotang menambahkan, keinginannya untuk gabung di FPDHH dilatarbelakangi keinginan untuk membangun Humbahas sekaligus menebus kesalahannya kepada masyarakat karena telah mendukung Dosmar Banjarnahor pada periode pertama.
"Tahun 2015, saya salah seorang pendukung Dosmar Banjarnahor. Pada Pilkada tahun ini, saya sudah sempat berpasangan dengan bupati petahana Dosmar Banjarnahor. Surat rekomendasi PDIP sudah sempat keluar untuk kita. Namun setelah saya pikir-pikir, saya lebih terhormat mengundurkan diri daripada ikut merusak demokrasi dengan memborong seluruh Parpol.
Kemenangan kotak kosong adalah pelajaran kepada petahana dan elit-elit partai. Calon tunggal hanya terjadi apabila bupati petahana itu benar-benar kinerjanya bagus seperti Walikota Risma. Namun apa yang terjadi di Humbanghasundutan apakah kinerjanya bagus. Tidak perlu saya jelaskan, kita sudah sama-sama tahu," pungkasnya. (sumber:sib/bn)
Posting Komentar
0Komentar