Bicaranews.com|Karo - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah meresmikan Proyek Percontohan Menuju Desa Madani di Desa Kutambelin Kecamatan Namanteran Kabupaten Karo, Selasa (6/10). Dari peresmian itu, diharapkan pengembangan pertanian hidroponik di lahan terbatas, bisa dikembangkan agar tidak sekadar sebagai program seremonial.
Hadir dalam kegiatan itu, Anggota DPD RI Muhammad Nuh, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis, Ketua MUI Karo Samadin Tarigan, Tokoh Masyarakat Ilyas Tarigan beserta pengurus BKM Masjid Baitul Makmur dan warga setempat. Turut mendampingi Wagub, Kepala Bappeda Sumut Hasmirizal Lubis, Plt Kepala Dinas Perkebunan Sumut Nazli, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut Hendra Dermawan Siregar serta sejumlah pejabat lainnya.
Dari desa tersebut, Wagub menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas prakarsa masyarakat bersama para akademisi bidang pertanian yang telah mengembangkan pertanian di atas lahan yang terbatas melalui sistem hidroponik. Sehingga tidak hanya bermanfaat bagi kebutuhan masyarakat, tetapi sebagai sumber ekonomi warga yang dikelola secara swadaya mandiri.
"Ya maunya begini, kita pemerintah hadir di tengah masyarakat tidak hanya sebatas undangan kegiatan pembukaan seremoni, tetapi setelah itu harus berkesinambungan dalam hal memberikan bantuan ke masyarakat, pelatihan sampai juga pendampingan," kata Wagub.
Menurut Wagub, upaya pihak BKM Masjid Baitul Makmur di Desa Kutambelin bisa membuat hidroponik secara mandiri harus mendapat perhatian pemerintah. Karena itu, jika secara swadaya mandiri, masyarakat bisa mengembangkan pertanian di tingkat desa, maka menurutnya peran Pemerintah Provinsi harus bisa mengembangkan ini setidaknya tingkat kecamatan.
"Tadi kita sudah sampaikan kepada Kepala Bappeda (provinsi), kita akan buat kelompok tani per kecamatan. Nanti izin Pak Gubernur, ke depan akan kita kembangkan lagi, karena memang pertanian kita harus kuat, dan kita harus bisa mandiri pangan bahkan surplus," jelas Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Termasuk soal pemasaran, kata Ijeck, kehadiran pemerintah untuk meyakinkan pemasaran hasil pertanian sekaligus menjamin harga di petani melalui badan usaha, akan dikembangkan lagi. Jika saat ini masih beberapa komoditi saja, maka selanjutnya produksi hasil tani lainnya juga akan dilakukan hal sama.
"Yang pasti kita akan berkolaborasi bersama dengan pemerintah kabupaten/kota. Harapan kita visi misi pembangunan bisa sejalan antara provinsi dan daerah, supaya programnya tidak mubazir," sebut Ijeck terkait rencana pengembangan pertanian hidroponik di tempat lainnya.
Sementara Anggota DPD RI dari Sumut, Muhammad Nuh sekaligus pemuka masyarakat di desa itu, mengatakan bahwa Desa Madani merupakan upaya perwujudan peradaban dengan membangun basis nilai, dimana pada kondisi keterbatasan lahan, kreativitas bertani (hidroponik) dijalankan masyarakat.
"Semoga ini bisa ditiru di tempat lain, memanfaatkan teknologi dan kreativitas menuju desa madani. Dalam sumbangsih mendukung pembangunan Sumut Bermartabat," kata Nuh.
Terkait keberlanjutan proyek percontohan menuju Desa Madani, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyambut baik dan siap berkolaborasi bersama pemerintah provinsi dalam melihat potensi yang ada di desa atau kecamatan yang lain.
"Dalam rencana kegiatan seperti ini nantinya, kita akan siapkan mulai dari perencanaan di desa. Kita siap berkolaborasi," ujar Terkelin.
Usai meresmikan proyek percontohan, Wagub bersama rombongan pun melakukan panen perdana sayuran di lokasi sekaligus juga menanam perdana bibit kopi yang akan dijadikan unggulan sebagaimana dilakukan di tempat lain di Sumut, dengan pendampingan dari pihak terkait serta akademisi di antaranya Prof Surip dan Ir Sulaiman Ginting sebagai pendamping masyarakat untuk pengelolaan pertanian.(rel/bn)
Posting Komentar
0Komentar