Bicaranews.com|Karo - Sebagai refleksi memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 oktober 2020. Kaum Milenial Indonesia wilayah Kabupaten Karo melaksanakan webinar dengan tema "Strategi calon pemimpin Karo, gerakan melihat ke bawah atasi masalah”.
Acara tersebut dimoderatori oleh Artinus Hulu, S.E dan sekaligus sebagai direktur Kaum Milenial Indonesia Wilayah Karo. Acara disksusi itu mengundang 6 orang narasumber, yakni Brigjen TNI (Purn) Jusua Ginting, SIP (Cabup Karo No. Urut 1), Cuaca Bangun, S.E, Ak, M.Si, SH, MH, LCA (Cabup Karo no. Urut 2), Iwan Depari, SH (Cabup Karo no. Urut 3), Yus F. Surbakti (Cabup Karo no. Urut 4), Cory Sebayang (Cabup Karo No. Urut 5) dan Liston S. Depari (Founder & CEO Ornamen Karo Indonesai).
Pada acara disksui dimulai dimana narasumber yang hadir hanya calon Bupati Karo nomor urut 2, Cuaca Bangun, Calon wakil Bupati nomor urut 3, Budianto Surbakti dan Liston S. Depari. Pasangan calon Bupati yang lain saat dikonfirmasi oleh panitia tidak bisa hadir di karenakan agenda kegiatan yang tidak memungkinkan bisa bergabung pada acara kegiatan diskusi virtual tersebut.
Selain itu, diskusi virtual ini digelar Jumat (30/10/2020) sekitar pukul 18.30 sampai 21. 30 WIB diikuti 72 Orang peserta Via Aplikasi Zoom Meetings.
Cuaca Bangun Cabup Karo no. urut 2 menyampaikan pandangannya dalam mengatasi permasalahan di Karo yakni akan mendirikan BUMD, penyediaan lowongan pekerjaan, distribusi pupuk yang merata, membangun air bersih, meningkatkan pelayanan rumah sakit umum di karo, bangun rumah diaspora, mengupayakan banyak siswa-siswi Karo yang kuliah di kampus negeri yang ada dipulau jawa dan bantuan beasiswa dan HP gratis untuk anak kelas 3 SD-mahasiswa.
"Lima tahun yang lalu saya ikut dalam kompetisi pemilihan Bupati Karo namun belum membuahkan hasil, walaupun dengan demikian saya tetap turun ke masyarakat, saya juga sampai hari ini masih tetap mengajar. Jadi Bupati itu tidak gampang, maka dari itu Bupati Karo harus orang yang bermental kuat dan mampu mencerdaskan masyarakat Kabupaten Karo. Kita harus membangun karo dengan penguatan pendidikannya, kalau SDM nya sudah cerdas dan terdidik maka dengan dengan mudah Kabupaten Karo akan menjadi maju," tegaskan Cabup Karo Cuaca Bangun yang berlatar belakang dosen tersebut.
Tidak kalah menarik juga, Budianto Surbakti sebagai calon wakil Bupati Karo memiliki pandangan yang berbeda bahwa jika kami diamanahkan sebagai pemimpin Karo. Ia mengatakan akan memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat Karo. Menurutnya mengatasi permasalahan karo harus dimulai dari pemerintahan yang transparan dan tidak melakukan praktek korupsi, peningkatan pembangunan infrastruktur yang merata, perhatian dan pendampingan secara berkala dan berkelanjutan terhadap pertanian Karo, reformasi birokrasi, membangun pariwisata, peningkatan mutu Pendidikan, dan peningkatan pelayanan dan mutu kesehatan.
"Saya mengajak kaum milenial mari kita gaungkan tolak politik uang (money politic) di pilkada ini. Harapanya pemuda dan pemerintah harus saling bersinergi untuk membangun karo menjadi daerah yang maju, kita sudah jauh tertinggal mari kita kejar ketertinggalan kita itu, kalau bukan kita siapa lagi," tegasnya.
"Kabupaten karo seharusnya sudah menjadi kabupaten yang unggul dalam SDM nya, pariwisata, pertanian dan ekonomi masyarakatnya. Namun melihat kondisi tanah karo hari ini, kita masih melihat berbagai persoalan yang dialami kabupaten karo seperti masalah pertanian yang sangat kompleks akibat kurangnya perhatian dari pemerintah, ekonomi kerakyatan/peluang usaha masyarakat (UMKM), pengembangan agrowisata yang masih tertinggal, pelayanan publik yang belum baik," ungkap salah satu peserta.
Hal yang sama disampaikan peserta lainnya yakni penyakit sosial seperti narkoba, judi ikan-ikan yang semakin merajalela, krisis jiwa kepemimpinan di Karo, kualitas pendidikan, Politik transaksional dan korupsi. Lebih parah lagi money politic yang sangat massif di masyarakat saat-saat pilkada, kesannya ini sudah semacama budaya di Karo. Oleh karena itu kaum milenial karo dan masyarakat kami berharap, para calon Bupati ini harus punya strategi dan Gerakan turun kemasyarakat harus di budayakan.
Liston S. Depari mengajak kaum milenial Karo untuk lebih kreaktif dan inovatif. "Sudah saatnya generasi milenial berbicara kemajuan karo dengan karya-karya nyata, milenial tidak boleh terbawa euforia pilkada seperti ini tetapi mari kita berdiri sendiri dengan keyakinan yang kuat bahwa anak muda pasti bisa dan mampu memberikan perubahan yang besar. Kita tuangkan ide-ide kita melaui wadah organisasi milenial seperti ini, jika kita perhatikan anak-anak muda yang ada di pulau jawa mereka sangat kreatif dan mampu memberikan perubahan untuk kemajuan daerahnya," ungkapnya.
"Saat ini masyarakat Karo sedang berfikir keras bagaimana agar bisa survival, bisa bayar uang sekolah anak, bisa beli beras di masa-masa pandemi, harga pertanian anjlok jadi calon Bupati jangan hanya janji-janji dan nol implementasi Jika nanti Bupati Karo yang terpilih dan masih menggunakan cara-cara kuno dan feodalis percayalah bahwa Kabupaten Karo akan tertinggal dengan daerah-daerah yang lain, kita malu sebagai penghasil pertanian tetapi masyarakat kita masih banyak yang belum sejahterah, pariwisata kita sangat luar biasa tapi sektor ini juga belum mampum mendongkrak perkonomian kita," ujar lulusan luar negeri ini.
Dipenghujung diskusi, Arthinus Hulu selaku direktur wilayah Kaum Milenial Indonesia Wilayah Karo menjelaskan Output dari kegiatan diskusi tersebut adalah memberikan masukan bagi Calon Bupati Karo yang akan terpilih nantinya, terkait masalah-masalah yang ada di kabupaten karo, mampu melihat dan mengamati setiap persoalan dan memberikan win-win solution.(rel/bn)
Posting Komentar
0Komentar