Bicaranews.com|Jateng - Dua pelari berdarah batak berhasil keluar sebagai peserta tercepat dalam Elite Race Borobudur Marathon 2020 powered by Bank Jateng di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Minggu (15/11/2020)
Pelari berdarah batak itu yakni, Betmen Manurung pelari asal Bogor dan Pretty Sihite pelari asal Tapanuli Utara.
Betmen Manurung melahap 42,195 km dengan catatan waktu 2 jam 42 menit. Sejatinya, Betmen Manurung memiliki Personal Best (PB) 2 jam 42 menit.
Namun, dengan hasil yang dia raih pada Minggu (15/11/2020), pelari tersebut gagal memecahkan PB miliknya.
Di urutan kedua, ada Suwandi yang berjarak sekitar 1 menit setelah Betmen. Sementara itu, podium ketiga ditempati oleh Sayuti.
Jalannya Elite Race Borobudur Marathon 2020
Rombongan pelari putra lebih dulu melaju dibanding putri dengan jarak 15 menit.
Rombongan putra unggul satu putaran dibanding putri.
Muhammad Ady Saputra awalnya memimpin rombongan putra, tetapi pada putaran kedua, Robi Syanturi mengambil alih pimpinan.
Asma Bara yang memiliki rekor paling cepat tampaknya berada di belakang rombongan untuk mengatur pace atau kecepatannya.
Dia juga terlihat masih bisa tersenyum kendati di belakang rombongan.
Sementara itu, rombongan putri, Juni Ramayani, langsung tancap gas mengincar urutan pertama.
Juni pribadi menargetkan balapan diakhiri dengan catatan waktu 2 jam 50 menit. Catatan target tersebut menjadi yang paling sedikit atau tercepat dibanding peserta putri lainnya.
Pasalnya, target rata-rata pelari putri lainnya di atas 3 jam.
Tepat di belakang Juni, ada Dwi Tiansi Anggraini yang menguntit meski jaraknya cukup jauh.
Baru putaran kedua, salah satu pelari putra harus mengakhiri lebih dini karena cedera. Dia adalah Risqi Dwi Kurniawan.
Lima lap berikutnya, Isak Cerlintho Aluet juga tak bisa melanjutkan lari.
Sementara itu, Robi terus memimpin rombongan putra hingga putaran ke-9. Tepat di belakangnya, Betmen Manurung terus menempel.
Begitu juga dengan kategori putri, Juni Ramayani masih memimpin di depan dan Tiansi berada di urutan kedua.
Pada lap tiga terakhir, Betmen berada di depan Robi untuk kategori putra dan memberikan sedikit jarak.
Momen itu pula juga memperlihatkan kondisi Robi yang tidak fit. Dia mulai merasakan sakit di kaki sebelah kanan.
Lap berikutnya, Robi berlari dengan penuh rasa sakit. Dia berlari sembari meringis kesakitan dan melepas sepatunya.
Sementara Betmen berhasil mempertahankan kecepatannya dan mampu finis sebagai pelari tercepat pada Elite Race Borobudur Marathon 2020.
Hasil Elite Race Borobudur Marathon 2020 Putri
Sementara itu, pelari asal Tapanuli Utara, Pretty Sihite, keluar sebagai pelari tercepat dalam Elite Race Borobudur Marathon 2020 kategori putri di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Minggu (15/11/2020).
Pretty Sihite selama jalannya marathon selalu berbarengan dengan Irma Handayani hingga lap terakhir sehingga keduanya beradu sprint pada lap terakhir.
Pretty Sihite kemudian keluar sebagai pelari tercepat dan berhasil meraih podium utama Elite Race Borobudur Marathon 2020 kategori putri.
Jalannya Elite Race Borobudur Marathon 2020
Rombongan putri memulai lari mereka 15 menit setelah rombongan putra. Juni Ramayani langsung tancap gas mengincar urutan pertama.
Juni pribadi menargetkan balapan diakhiri dengan catatan waktu 2 jam 50 menit. Catatan target tersebut menjadi yang paling sedikit atau tercepat dibanding peserta putri lainnya.
Pasalnya, target rata-rata pelari putri lainnya di atas 3 jam.
Tepat di belakang Juni, ada Dwi Tiansi Anggraini yang menguntit meski jaraknya cukup jauh.
Juni Ramayani masih memimpin di depan dan Tiansi berada di urutan kedua hingga putaran ke-5.
Adapun pemimpin kategori putri tak lagi dipegang oleh Juni Ramayani ketika memasuki lap ke-9.
Duo pelari yang berbarengan, Irma Handayani dan Pretty Sihite, berada di baris terdepan pada lap tiga terakhir.
Irma dan Pretty tampaknya bakal adu sprint pada lap terakhir mengingat pace mereka sama.
Sementara itu, Tiani yang sebelumnya berada di posisi kedua mulai merasa kesakitan pada lap tiga terakhir.
Bersamaan dengan hal tersebut, target milik Juni Ramayani yang mengincar 2 jam 50 menit tak bisa diraih. Sebab, pada catatan tersebut, dia baru menempuh putaran ke-10.(kompas/bn)
Posting Komentar
0Komentar