Bicaranews.com|Tapteng - Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani memberikan motivasi kepada 105 mahasiswa/i penerima beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (12/11), di Gedung Serbaguna Pandan.
Ada pun motivasi yang diberikan Bupati, supaya para mahasiswa bisa mempergunakan dana tersebut dengan baik dan benar.
"Ini baru sejarah di Kabupaten Tapanuli Tengah, mungkin juga di daerah lain, Bupatinya menyiapkan anggaran beasiswa yang cukup besar dan jumlah yang banyak, untuk kemajuan masyarakat di bidang pendidikan.
"Tahun pertama kita sudah memberikan beasiswa untuk 20 orang dengan besaran Rp2 juta per orang selama 4-5 tahun. Dan tahun ini kita sediakan beasiswa untuk 105 orang, karena banyak anak-anak Tapteng yang mampu dalam pendidikan tetapi lemah dalam ekonomi, makanya ditampung tahun ini untuk 105 orang. Dan tahun depan juga akan kita tampung lagi," kata Bupati mengawali arahannya.
Karena jumlah penerima sudah bertambah tahun ini dari 20 orang menjadi 105 orang terang Bupati, barang tentu jumlah yang diterima juga berkurang.
"Kalau yang angkatan pertama menerima Rp2 juta per bulan selama lima tahun, maka untuk angkatan kedua ini menjadi Rp1,5 juta per orang untuk mahasiswa di luar Provinsi Sumatera Utara, dan Rp1 juta untuk mahasiswa dalam Provinsi," sebutnya.
"Jadi perlu kalian tahu semua, saya menghadapi tantangan berat bahkan cacian dalam memperjuangkan beasiswa bagi keluarga yang tidak mampu ini. Dan baru kali ini sejarahnya di Kabupaten Tapanuli Tengah Bupatinya memberikan beasiswa dengan jumlah sebesar itu. Untuk itu saya berharap kepada anak-anakku sekalian, pergunakan dana beasiswa ini sebaik mungkin untuk biaya kuliahmu, bukan untuk gaya-gayaan," pesannya.
Pada kesempatan itu juga Bupati menegur beberapa orang mahasiswa penerima beasiswa yang model rambut dan tata kramahnya kurang baik.
"Saya ingatkan dirimu anakku, jangan seperti itu gaya rambutmu diwarna-warnai. Kau mau kuliah atau mau jadi artis? Tunggu tamat dulu kuliahmu dan sudah bekerja, barulah engkau bergaya. Tolong besok rambutnya dicat hitam lagi, karena tidak cocok sama saya gaya rambut seperti itu," tegur Bupati kepada salah seorang mahasiswi.
Ia juga menambahkan, bahwa perjuangannya menampung anggaran beasiswa itu, sebagai wujud tanggung jawabnya selaku Bupati yang juga putra Tapteng terhadap anak-anak Tapanuli Tengah yang mampu dalam pendidikan tetapi kurang beruntung dalam ekonomi.
"Inilah bentuk tanggung jawab moral saya terhadap anak-anakku sekalian, yang telah lulus di perguruan tinggi negeri tetapi ekonomi orang tuanya lemah. Dan saya menginginkan lahir pemimpin-pemimpin yang lebih hebat dari Tapteng ini untuk menggantikan kami kelak," harapnya.
Bupati yang baru berusia 36 tahun itu pun mencontohkan bagaiamana kegigihannya dalam menapaki hidup hingga bisa menjadi Bupati.
"Saya bukan lahir dari anak orang kaya. Saya lahir dari keluarga yang sangat sederhana. Saya harus bekerja mengangkat ikan di tangkahan. Saya juga sudah rasakan mencuci kapal, mendorong ikan di Jalan Balam Sibolga, dan masih banyak kenangan pahit lainnya. Namun berkat kegigihan saya, saya bisa menjadi angota dewan, dan terpilih menjadi Ketua DPRD Tapteng, dan alhamdulillah terpilih menjadi Bupati. Ini semua saya ungkapkan agar kalian jagan patah semangat walaupun bukan anak orang kaya, tetapi kalian harus mampu berkarya," tegas Bupati menyemangati.
Di akhir pertemuan itu, Bupati kembali menegaskan, agar dana beasiswa yang diberikan Pemkab Tapteng jangan sampai disalahgunakan.
"Tolong jangan kalian permalukan saya anak-anakku. Saya menghadapi tantangan dan ocehan memperjuangkan beasiswa ini untuk kalian. Untuk itulah kalian saya undang hari ini untuk tatap muka langsung dengan saya, sekaligus menandatangani fakta integritas terkait aturan beasiswa ini. Sekali lagi saya menaruh harapan besar kepada kalian untuk menjadi sarjana-sarjana yang hebat, meskipun saya bukan seorang sarjana," tutup Bupati.
Ada pun fakta integritas dalam penggunaan beasiswa ini diantaranya, dana beasiswa langsung masuk ke rekening masing-masing tanpa potongan. Tidak boleh merokok atau berperilaku tidak baik. Jika melanggar ketentuan tersebut beasiswa akan dihentikan. Beasiswa diberikan sampai tamat S1 dengan tenggang waktu 4-5 tahun.
Pada kesempatan itu pun para mahasiswa penerima bantuan mengucapkan terima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, DPRD, dan Dinas Pendidikan.
Menurut mereka, tanpa perjuangan dan niat tulus Bupati, maka mereka tidak dapat menikmat namanya bangku kuliah.
Adapun total jumlah penerima beasiswa sampai angkatan kedua ini sebanyak 125 orang, mereka tersebar di beberapa Provinsi dan daerah yang ada di Indonesia ini.(antara)
Posting Komentar
0Komentar