Bicaranews.com|Medan - Sebuah video amatir premanisme kepada pedagang buah viral di media sosial. Dalam video tersebut, seorang laki-laki yang mengaku anggota dari salah satu ormas memeras pedagang dengan dalih uang keamanan.
Perilaku seorang pemuda yang mengamuk di salah satu toko buah di Medan terekam dalam sebuah video, yang kemudian viral. Pengunggah menyebut lokasi toko buah dalam video itu berada di depan kampus Ganesha Helvetia.
Dalam video berdurasi 2 menit 19 detik itu beredar luas di salah satu grup Facebook, Minggu (1/11/2020). Terlihat seorang pria berkaus hitam terlibat cekcok dengan wanita yang merekam video.
Wanita yang merekam video itu menyebut oknum anggota ormas pemuda tersebut marah-marah karena ingin membeli buah naga tapi uangnya kurang. Perekam video menyebut pemuda itu sebagai anggota ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK).
Dalam video tersebut, terlihat perdebatan antara perekam video dengan seorang laki-laki yang mengaku dari ormas tersebut.
"Ini guys dia mau belik buah naga uangnya Rp7 ribu gak dapat marah-marah dia ngamuk. Uangnya Rp7.000 ribu dia mau beli buah naga kubilang gak dapat dia ngamuk-ngamuk guys sementara naga sekilo Rp23.000," ujar perempuan penjual buah tersebut sambil mengambil video preman di hadapannya.
Pedagang buah tersebut menyebutkan sudah mengantongi izin usaha dari pemerintah desa setempat sehingga dia menolak membayar pungutan liar (pungli) lagi. "Sudah ada izin usahaku dari kantor lurah," ucap Yanti.
Sementara itu, laki-laki tersebut tampak emosi dan membalas bahwa kedatangannya untuk mengutip uang iuran keamanan.
"Aku kutip bulanan sama kau, jadi kau pikir kami jaga rumah kau ini gratis," kata laki-laki tersebut kepada perekam video.
Pria itu meminta wanita yang merekam menunjukkan izin usaha yang disebutnya. Wanita tersebut membalas dengan menyuruh si pria pergi ke kantor lurah untuk melihat izin usahanya.
"Cek sana tukang buah depan Politeknik Ganesha ada nggak izin usahaku," ujar wanita tersebut.
"Di sini ada izin usahaku, nggak ada uang preman-preman. Kuviralkan!" sambung wanita tersebut.
Video pertikaian mulut antara pedagang buah dan preman membuat netizen miris dengan aksi intimidasi yang dilakukan preman tersebut.
Hingga, Senin (2/11/2020) pagi ini sekitar pukul 10.30 WIB, video yang diunggah oleh pengguna Facebook Parulian Nainggolan telah dibagikan 2.017 kali dibagikan dan mendapat komentar 1.745 warganet.
"Dasar mental pemalas...belajarlah jadi generasi dan pemuda yg berguna bagi agama, bangsa serta orang banyak...bukan untuk memalak para pedagang...Wslm," ujar salah seorang netizen di kolom komentar.
POLISI
Menanggapi aksi intimidasi oknum ormas yang berujung viral itu, polisi mengatakan akan melakukan pengecekan. "Akan kita cek," kata Wakapolres Pelabuhan Belawan, Kompol Herwansyah.
BUKA SUARA
Sementara itu, Ormas IPK buka suara terkait aksi intimidasi pemuda yang disebut sebagai anggota mereka. Direktur LBH IPK Sumut Dwi Ngai Sinaga mengatakan yang bisa memastikan benar-tidaknya pria itu anggota IPK atau bukan adalah pengurus tingkat kecamatan.
"Perlu kita tegaskan apakah dia anggota IPK atau tidak anggota IPK, kehadiran dia di video itu tidak membawa atribut organisasi. Jangan dikembangkan," kata Dwi dikutip dari riauaktual.
Dwi mengatakan tak ada pengakuan dari sang pemuda bahwa ia merupakan anggota IPK. Sekalipun pemuda itu merupakan anggotanya, IPK menegaskan, aksi pria tersebut tak ada hubungannya dengan organisasi.
"Yang kedua, ibu itu yang mengatakan dia IPK ibu itu. Intinya terlepas dari dia anggota atau nggak, kehadiran dia di sana tidak ada bawa atribut organisasi, tidak ada izin dan tidak ada perintah dari organisasi," tutup Dwi.(inews/riauaktu/bn)
Posting Komentar
0Komentar