Bicaranews.com|Jakarta - Serah terima Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI) periode 2015-2020, pimpinan Baktinendra Prawiro Msc, MH, kepada Pengurus DPP PIKI terpilih periode 2020-2025, pimpinan Dr Badikenita Putri Sitepu SE, MSi, yang berlangsung secara offline dan zoom di Hotel Gren Melia, Jakarta, Sabtu, (5/6/2021).
Serah terima ditandai dengan penandatanganan dan penyerahan berita acara serta bendera pataka organisasi dari Ketum DPP PIKI 2015-2020 Baktinendra Prawiro kepada Ketum DPP PIKI 2020-2025 Badikenita Putri Sitepu yang didampingi Sekjen DPP PIKI Audy WMR Wuisang STh, MSi. Hadir juga sebagai saksi serah terima yakni Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom.
Dengan demikian resmilah Badikenita Putri Sitepu memimpin organisasi PIKI yang berdiri sejak 1963 ini. Badikenita dan Audy terpilih dalam Kongres PIKI VI di Hotel Grand Melia, Jakarta, (11/4/2021).
Dalam sambutannya, Badikenita mengatakan dirinya terpilih karena kasih karunia Tuhan. “Kepada semua pengurus baru PIKI, mari bersama melayani di PIKI,” kata Senator dari Sumatera Utara ini.
Terkait tema Kongres VI PIKI, “Tegakkan Keadilan” (Amos 5: 15), Badikenita menjelaskan, ini merupakan komitmen teologis PIKI untuk Indonesia.
“Kritik tajam Nabi Amos ini tertuju bukan hanya kepada pemimpin religius. Tapi juga tertuju secara kritis kepada penguasa. Diharapkan kita juga mampu secara kritis berdiri membela keadilan kepada segenap warga Indonesia,” ujar anggota Komite I DPD RI ini.
“Hendaknya tema ini juga menjadi refleksi internal PIKI,” tambahnya.
Badikenita juga berkomitmen akan melanjutkan pengurus PIKI sebelumnya yang telah membenahi 31 DPD PIKI. “Kita juga akan mulai berkonsentrasi membenahi DPC PKI dan PO (Peraturan Organisasi) serta menyederhanakan syarat pembentukan DPC di kota-kota dengan basis kelompok studi,” urai Presidium Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP RI) ini.
“Kita pun berkomitmen agar program PIKI tidak hanya dipusatkan di ibukota. Karenanya kita akan merekrut banyak tokoh yang berbasis di daerah agar program-program PIKI dapat terdistribusi dengan baik di daerah,” pungkas Badikenita.
Sementara Baktinendra Prawiro dengan penuh rendah hati mengutarakan di masa kepengurusannya hanya berupaya membangun rumah bersama PIKI dan menggerakkannya. “Karena itu, teruskan dan pelihara rumah bersama ini,” tegas dia.
Baktinendra mengakui pada penghujung perjalanan organisasi ini, terjadi dinamika. “Ada sebuah ending (akhir) yang perlu kita bawa dalam doa. Atas nama Ketum dan pengurus PIKI lainnya, kami tegaskan biarlah kami bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi di kepengurusan kami. Yang tidak enak dikenang dimasa penghujung periode kepengurusan kami. Kiranya kawan-kawan dan seluruh pengurus PIKI seluruh indonesia bisa memakluminya,” urai dia.
“Kami semua berusaha memberikan yang terbaik meskipun berbeda pada ujungnya. Tetapi yakinlah adik-adik saya yang sempat berbeda dengan kami, semuanya punya semangat berbuat baik dan berdinamika dalam kasih,” tandas Baktinendra.(t/bn)
Posting Komentar
0Komentar