Bicaranews.com|PEMATANGSIANTAR - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Melawan (Gerilyawan) berunjuk rasa di depan Universitas Simalungun (USI), Sabtu 5 Juni 2021.
Aksi unjuk rasa itu sebagai bentuk protes terhadap PT Toba Pulp Lestari (TPL). Dalam orasinya, Gerilyawan mendesak PT TPL segera tutup atas dugaan tindakan kekerasan terhadap masyarakat adat sekitar.
Koordinator Aksi Gerilyawan, Dofasep Hutahaean mengatakan aksi digelar untuk membela kepentingan masyarakat adat.
"Kita lakukan unjuk rasa damai terkait keberadaan TPL yang kami nilai meresahkan warga. Apalagi keberadaan TPL diduga merampas tanah adat serta melakukan kriminalisasi kepada warga yang menentang," kata dia.
Tak hanya menyuarakan melalui toa (pengeras suara) dan spanduk atau poster, mereka juga melakukan aksi teatrikal mengenakan kain ulos. Di sana, pengunjuk rasa mempertontonkan aksi berupa pengrusakan lingkungan oleh pihak PT TPL di kawasan Danau Toba.
Saat turun ke alun-alun jalan, pengunjuk rasa menghadang mobil truk pengangkut kayu yang melintas. Bahkan memanjat mobil sembari mengibarkan bendera. "Tutup TPL, tutup TPL," teriak massa.
Sang sopir pun turun dan menepi lalu menunjukkan surat jalan kepada pengunjuk rasa di depan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi. Arus lalulintas terlihat sempat mengalami kemacetan sebelum polisi mengurai pengendara yang melintas.
Nyaris Baku Hantam
Bahkan dalam unjuk rasa tersebut sempat ricuh dan nyaris berujung baku hantam antara petugas keamanan dan alumni USI. Petugas keamanan kampus melarang alumni masuk ke dalam kampus. Beruntung, polisi yang berjaga di lokasi melerai ketegangan di antara keduanya.
"Tadinya kami mau masuk untuk melihat aksi adik-adikan kita. Tapi dia (petugas keamanan,red) tak mengizinkan masuk. Kami tanya alasannya apa, dia langsung ngamuk dan mau ngajak kami berantam," ucap salah seorang Alumni USI, Jonli Simarmata.
Sementara itu, tampak petugas keamanan kampus berbadan tegap berambut cepak ngotot menyuruh mereka keluar. Petugas beralasan, alumni tersebut tidak memiliki hak untuk masuk ke dalam kampus dan menganggap mereka bukan alumni.
"Bukan alumni kau ya, ngapain kau bawa-bawa orang lain ke sini. Ayo kita main ayo, berani kelen main. Dimana kita main?" kata salah seorang petugas keamanan di lokasi.
sumber:medanmerdeka
Posting Komentar
0Komentar