Bicaranews.com|Jakarta - Setelah melakukan perjalanan selama 43 hari dengan jalan kaki dari Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, Senin (14/6/2021) lalu, rombongan Togu Simorangkir atau Tim 11 tiba di Jakarta, Selasa (27/7/2021).
Aksi jalan kaki tiga aktivis, yakni Togu Simorangkir, Irwandi Sirait dan Anita Hutagalung bermaksud menemui Presiden Jokowi menyampaikan aspirasi agar PT Toba Pulp Lestari ditutup operasionalnya di Kawasan Danau Toba. Mereka berjalan dengan jarak tempuh sekitar 1.800 kilometer.
Setibanya di Jakarta tepatnya di seputar Patung Pemuda, Jalan Sisingamaraja, Jakarta Selatan, para Tim 11 dihentikan petugas Kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan covid-19. Saat itu, sempat terlihat aksi tegang antara petugas dengan tim 11 karena seorang petugas mempermasalahkan Anak dari Togu Simorangkir ikut dalam aksi damai itu.
"Anak ini siapa orang tuanya, kenapa dibawa-bawa aksi," sebut seorang petugas berbaju preman.
"Anak saya, kenapa Pak, dia aja tidak keberatan ikut. Karena dia tidak mau Danau Toba rusak," sebut Togu menjawab petugas.
“Tujuan kita ingin bertemu Presiden Jokowi untuk menyampaikan aspirasi yakni TUTUP TPL untuk kelestarian Danau Toba,” ujar Togu ketika disuru berbaris untuk di sweb.
Usai test swab Togu bersama rekan-rekannya pun digiring petugas kepolisian menuju Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Kemayoran.
Hasil tes swab, Togu dinyatakan reaktif dan sementara 21 kawan-kawannya yang lain non reaktif. Mereka dibawa ke wisma atlet, selanjutnya dibawa mobil petugas ke Rusun Pasar Rumput dan terakhir dibawa ke Polres Jakarta Selatan.
“Pelanggaran Prokes tuduhannya. Panjang perjuangan tutup PT.TPL,” ujar salah satu anggota tim 11 dalam pesan singkatnya.
Padahal, selama perjalanan 43 hari mereka sehat-sehat saja. Namun, Togu dan kawan-kawan tetap mengikuti aturan yang dianjurkan petugas yakni harus rela digiring ke RSD Wisma Atlet.
Selama dalam perjalanan dari Patung Pamuda ke Wisma Atlet Kemayoran, Togu terus menginformasikan kondisi mereka di dari dalam mobil polisi yang disebutnya sebagai “Mobil Keranjang”.
“Pengalaman yang seru nih, Bumi jangan takut ya, kita semua tenang-tenang saja. Pakai masker terus Amang (panggilan sayang untuk anaknya) ya, jangan takut, jangan pernah trauma dengan sirena ya Bumi,” pesan Togu kepada anaknya bernama Bumi yang turut hadir dalam perjalanan dari Toba ke Jakarta.
Ternyata, setibanya di Jakarta tak dibarengi dengan sambutan hangat. Bahkan, untuk menyambut kedatangan aktivis lingkungan itu, polisi membawa senjata lengkap.
“Kami hanya ingin bertemu bapak Presiden Jokowi paling hanya 15 menit. Tapi gak apa-apa, kita tetap patuhi peraturan di Jakarta,” kata Togu yang disiarkan langsung melalui akun facebook dan ditonton ribuan orang.
Berjalan kaki selama 43 hari dengan panjang perjalanan sekitar 1.800 kilometer memang bukan hal mudah. Hujan, panas terik matahari harus dialami Togu dan tim 11 Tutup TPL selama perjalanan.
Dengan hati yang tulus dan tekad yang kuat Togu dan kawan-kawan hanya ingin meyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Presiden Jokowi. Hal itu juga kehendak sebagian besar masyarakat Tapanuli yang terdampak PT TPL telah membuat lingkungan alam yang rusak, pencemaran air tanah dan illegal logging dan banyak masalah lainnya yang terjadi selama 30 tahun lebih.
Sebelumnya, Togu Simorangkir atas nama Tim 11 Aksi Jalan Kaki (AJAK) Tutup TPL sudah menyurati Presiden Jokowi. Meminta presiden menerima mereka di Istana Negara.
Surat ditulis Togu saat rombongan Tim 11 berada di kapal penyeberangan dari Bakauheni ke Merak pada Sabtu, 24 Juli 2021.
Togu lewat tulisan tangan menyampaikan permohonan Tim 11 agar Presiden Jokowi bersedia mendengar aspirasi mereka terkait Kawasan Danau Toba.
“Kami Tim 11 AJAK TUTUP TPL sudah berjalan 41 hari pada hari ini. Perjalanan kami mulai 14 Juni 2021 dari Makam Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII di Balige. Saat kami menulis surat ini kami sedang menyeberang dari Bakauheni ke Merak,” tulis Togu.
Togu kemudian menyebut, salah satu anggota Tim 11 adalah anak SD kelas 3 berusia 8 tahun yang ingin Danau Toba indah dan lestari.
“Kiranya Bapak Presiden berkenan mendengar aspirasi kami secara langsung di Istana Negara,” ujar Togu.(t/bn)
Posting Komentar
0Komentar