Bicaranews.com|Medan - Generasi Muda Papatar (Gempar) mengecam pernyataan Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor, SE yang mengatakan "Kita Tidak yang ditandu itu orang atau tidak". Perihal seorang ibu baru melahirkan ditandu pulang dari Puskesmas Parlilitan, Humbahas.
Mereka mendesak Bupati Dosmar Banjarnahor meminta maaf, sebab pernyataan itu menurut mereka sudah sangat melukai hati masyarakat. "Kita sangat sangat menyesalkan pernyataan Bupati Dosmar Banjarnahor yang mempertanyakan apa yang ditandu, bukannya niat memperbaiki Jalan Desa Nambadia yang disampaikan agar tidak ada kejadian yang sama," ungkap Ketua Umum Gempar, Mader Hasugian di Medan, Jumat (2/7/2021).
Menurutnya, peryataan seperti itu tidak pantas diucapkan seorang pejabat daerah. "Tidak pantas seorang kepala daerah mengatakan seperti itu. Dosmar Banjarnahor tak memiliki hati nurani dan simpati disaat melahirkan bertaruh nyawa malah penilaiannya seperti itu," kecamnya.
Selanjutnya kata Mader, mereka (Gempar-red) akan turun bersama masyarakat kecamatan Pakkat, Parlilitan, Tarabintang (Papatar) ke kantor Bupati Humbahas aksi Solidaritas mendesak Bupati Dosmar Banjarnahor meminta maaf kepada masyarakat khususnya kepada keluarga.
"Dalam waktu dekat ini Gempar akan turun ke kantor Bupati Humbahas bersama masyarakat Papatar melakukan aksi Solidaritas mendesak Bupati Dosmar Banjarnahor minta maaf, karena sudah sangat melukai hati masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor SE tepis pemberitaan seorang ibu yang baru melahirkan ditandu warga menuju tempat tinggalnya di Dusun Nambaria Desa Sihas Toruan, Kecamatan Parlilitan, Humbahas.
"Sebenarnya kita tidak tahu yang ditandu itu orang atau tidak. Tidak ada kita lihat orang dalam tanduan itu," ungkap Dosmar Banjarnahor saat diwawancarai wartawan di Mapolres Humbahas di sela-sela HUT ke-75 Bhayangkara, Kamis (1/7/2021).
Sebelumnya, video peristiwa itu sudah viral di media sosial bahkan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Humbahas. "Masalah video kita tidak larang. Kita sudah lihat videonya, tidak ada orang tampak ditandu. Masalah kepala desa ngomong lain, itu lain cerita. Soalnya videonya sudah kita lihat," tutupnya.(t/bn)
Posting Komentar
0Komentar