Bicaranews.com|Toba - Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Rakyat (Gerak) Tutup TPL melakukan aksi unjukrasa, Rabu (6/10/2021), minta agar perusahan penghasil pulp (bubur kertas) yang berada di Kecamatan Parmaksian kabupaten Toba ini ditutup.
Dengan membawa spanduk, massa yang berasal dari beberapa daerah yang ada di kawasan Danau Toba ini, seperti komunitas masyarakat adat,kelompok tani, mahasiswa dan masyarakat yang ada di kawasan Danau Toba, bergerak dari monument pahlawan revolusi Mayjen DI Panjaitan di bundaran kota Balige.
Dalam orasinya, aksi tutup TPL ini sebagai bentuk kecintaan kepada Tano Batak dan juga kecintaan kepada bumi dan alam. Gerakan ini murni solidaritas dengan semangat gotong royong. Bukan semata - mata seperti yang diungkapkan segelintir oknum - oknum dari media yang menyampaikan bahwa gerakan ini dibayar.
" Aksi ini murni bentuk kecintaan kepada Danau Toba dan tanah Batak, " tegas Jhontoni Tarihon selaku Sekretaris aksi.
Dalam selebaran yang dibagikan disebutkan, salah satu penyebab kerusakan hutan dan lingkungan di tanah Batak adalah akibat dari aktivitas PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang sebelumnya bernama PT Inti Indorayon Utama (IIU).
Selain mengakibatkan kerusakan hutan, pemberian ijin konsesi tersebut juga merampas hak - hak masyarakat adat, petani, hak masyarakat umum atas lingkungan hidup yang baik dan sehat di Tano Batak.
Hentikan operasional PT TPL di Tano Batak. Cabut ijin konsensi TPL di Tano Batak. Wujudkan reforma agraria sejati,kembalikan tanah - tanah adat kepada masyarakat adat. Lindungi kemenyan sebagai tanaman endemik. Hentikan kriminalisasi dan intimidasi kepada masyarakat adat. Selamatkan hutan Tano Batak dari aktivitas penggundulan hutan.
Pewarta : t/bn
Posting Komentar
0Komentar