Bicaranews.com|HUMBAHAS - Setelah selesai pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Senin 22 November 2021. Malam harinya, sekitar pukul 20.00 Wib, beberapa warga desa Tarabintang Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) diduga menutup jalan menuju dusun Lae Hundulan dan Dusun Lae Kapur hingga tidak bisa dilewati kenderaan. Dampak penutupan jalan ini diduga lantaran salah satu pasangan calon yang didukung warga kalah dalam perhelatan Pilkades.
Dikutip dari jangkatv, Warga Lae Hundulan, yang enggan disebut namanya kepada media ini Rabu 1 Desember 2021 menjelaskan, akibat dari penutupan jalan ini, sangat mengganggu aktivitas mereka sehari – hari seperti mengangkut hasil bumi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk membeli perlengkapan dapur mereka di hari pekan (onan/pekan) karena hanya jalan ini lah satu satunya jalan penghubung menuju Tarabintang yang mereka lalui saban hari.
“Kami tidak tau betul karena apa jalan itu ditutup pas selesai pilkades lalu langsung malamnya mereka tutup semacam plang. Dan esoknya lalu di tembok, hanya menyisakan jalan kecil dan tidak bisa dilalui kenderaan. Harapan kami semoga cepat masalah ini selesai biar kami kembali bisa melakukan aktivitas seperti biasanya” Ujarnya.
Menanggapi hal itu, Pejabat ( Pj ) Kepala Desa Tarabintang Nurainun Simanjuntak yang sekaligus Pelaksana Tugas Camat Tarabintang menjelaskan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan mediasi atara kedua belah pihak termasuk tadi malam. Dan dijadwalkan Jumat 03 Desember 2021 nanti, akan dilanjutkan mediasi lanjutan.
“Sebenarnya tadi malam kita sudah melakukan pertemuan, dan kami kembali lanjutkan pertemuan atau mediasi lagi hari jumat nanti. Dan kami berharap semoga persoalan ini cepat selesai dan berdamai, itu upaya yang kami lakukan, nanti kalau sudah ada perkembangan lagi kami kabari ke ya Pak,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu Tokoh Pemuda Adir Tinambunan, ketika diminta tanggapanya terkait persoalan ini berharap, kiranya para orang tua dan para saudaranya yang ada di desa itu berdamai dan saling mencari solusi untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Ia berharap supaya persoalan ini jangan sampai kepada penegak hukum dan bisa diupayakan jalan keluar untuk menyelesaiakanya secara kekeluargaan.
“Kita disana semua keluarga lae dan saling punya keterikatan keluarga, kita yakin ini bisa selesai dan berdamai. Karena kita sangat kasihan melihat warga yang ditutup jalannya, bayangkan lae dua dusun jadi terdampak atas penutupan jalan ini yaitu Dusun Lae Hundulan dan Dusun Lae Kapur. Kemana mereka membeli kebutuhannya dan menjual hasil – hasil buminya ? kan kasihan mereka gak bisa ngapa – ngapain, sampai maronan pun mereka saya dengar berpikir gak bisa berkenderaan lagi harus jalan kaki. Padahal kita kan semua keluarga lae, masa kita senang menutup jalan keluarga kita, sama itu dengan menutup jalan rejeki kita sendiri . Jadi kami mohon marilah kita berdamai dan sama-sama membangun kampung kita yang kita cintai ini dan mari kita jauhkan perpecahan karena kita adalah keluarga, malu kita sama orang. Sekarang saatnya kita memikirkan kemajuan dan bukan permusuhan” jelasnya.
Sementara itu, pengamat pembangunan sekaligus toko masyarakat Humbang Hasundutan Erikson Simbolon menanggapi hal ini menjelaskan, tidak elok imbas suatu hal apalagi gara-gara Pilkades hingga menutup jalan umum.
“Kiranya saudara kami yang ada di Tarabintang menyelesaikan masalah ini, ini memang sudah pernah saya dengar informasinya. Sekali lagi dengan cara kekeluargaan harus diselesaikan, sudah lah masalah pilkades kan sudah selesai, berarti siapa yang menang adalah dia yang terbaik dari yang baik. Tidak jamannya lagi sekarang karena beda pilihan jadi bermusuhan apalagi sampai menutup jalan umum itu sangat jarang terjadi, itu kan jalan umum dan ini bisa berimbas ke hukum nantinya, jadi nanti yang rugi siapa ? kan kita juga. Jadi kami berharap termasuk kepada toko masyarakat dan penatua-penatua yang ada disana agar ini didamaikan dan saling mendukung yang menang menuju pembangunan yang lebih baik disana” ujar Erikson Simbolon. (Jangkatv)
Posting Komentar
0Komentar