Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/1/2022), aktivitas peluncuran rudal ini diumumkan oleh dua negara tetangga Korut, yakni Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Rudal balistik yang diluncurkan Korut itu dilaporkan jatuh ke lautan di sebelah timur negara komunis tersebut.
Kepala Staf Gabungan pada militer Korsel (JCS) dalam pernyataannya menyebut peluncuran rudal balistik terdeteksi pada Selasa (11/1) pagi, sekitar pukul 07.27 waktu setempat, dari area pedalaman Korut menuju lautan di lepas pantai timur negara tersebut.
"Militer (Korsel) mempertahankan postur kesiapan sembari memantau dengan cermat tren terkait di bawah kerja sama erat antara Korsel dengan Amerika Serikat (AS) dalam persiapan untuk peluncuran tambahan," sebut JCS dalam pernyataannya.
Intelijen Korsel dan AS disebut tengah melakukan analisis detail untuk mendapatkan informasi tambahan soal peluncuran rudal Korut itu.
Secara terpisah, sejumlah sumber pemerintah Jepang yang dikutip Kyodo News Agency menyebut proyektil yang diluncurkan Korut jatuh di perairan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
"Bahwa Korea Utara terus meluncurkan rudal, sangat disesalkan," ucap Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, kepada wartawan setempat.
Dia menambahkan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) baru saja selesai membahas respons terhadap peluncuran rudal Korut pada Rabu (5/1) pekan lalu, yang diklaim oleh rezim komunis itu sebagai 'rudal hipersonik'.
Aktivitas peluncuran rudal terbaru Korut ini menggarisbawahi janji Tahun Baru pemimpin mereka, Kim Jong-Un, untuk meningkatkan militer demi menghadapi situasi internasional yang tidak stabil di tengah perundingan yang buntu dengan Korsel dan AS.(detikcom)
Posting Komentar
0Komentar