Bicaranews.com | HUMBAHAS - Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tetapkan besok, Jumat (8/12/2023) Golden Time pencarian korban hilang pasca bencana alam banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja Humbahas.
Pencarian korban hilang sudah dilakukan selama 6 (enam) hari dan besok hari ketujuh dan merupakan golden time. Segala upaya sudah dilakukan dengan menurunkan alat berat sebanyak 14 unit, tim gabungan Basarnas, TNI-Polri dibantu masyarakat termasuk penyelam sudah menyisir di perairan Danau Toba.
Selain itu diturunkan K9 (anjing pelacak) dari Poldasu untuk mencari korban hilang. Namun 10 orang lagi korban hilang belum ditemukan. Golden Time atau disebut waktu emas sebuah prosedur wajib yang digunakan untuk menyelamatkan korban bencana alam. Walaupun demikian, pencarian para korban hilang akan tetap dilakukan sesuai dengan permintaan keluarga.
Pernyataan ini disampaikan Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor, SE dihadapan para korban banjir bandang dan longsor yang sedang ditampung di Kantor Camat Baktiraja, Kamis (7/12/2023).
“Kita punya harapan, para korban hilang cepat ditemukan. Itu doa dan harapan kita bersama. Sangat banyak punya empati kepada kita, banyak bantuan disalurkan kepada kita. Namun apapun yang terjadi, lebih enak tidur di rumah masing-masing, mau seperti apapun keadaannya dari pada di pengungsian. Makin lama dipengungsian ini, kesehatan dan mental kita akan menurun. Apalagi anak-anak yang masih balita. Maka hari ini, para korban terdampak banjir bandang dikumpulkan di Kantor Camat Baktiraja ini. Apa yang diinginkan masyarakat supaya sama-sama kita putuskan,” jelas Bupati Humbahas.
Dijelaskan lagi, home stay yang ada di Baktiraja ini supaya dipergunakan termasuk di rumah para keluarga, segala kebutuhan akan disiapkan pemerintah. Sesuai data, akibat banjir bandang ini, selain menelan korban jiwa dan lahan pertanian, ada 13 unit rumah hilang, 22 rusak berat dan 16 rusak ringan.
Rumah yang rusak ringan akan segera diperbaiki dan petugas sudah mulai membersihkannya. Sehingga nantinya pemilik rumah sudah bisa kembali. Pemerintah melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) bersedia membangun rumah yang hilang dan rusak berat sebanyak 35 unit.
Terkait dengan siswa SD (Sekolah Dasar) Simangulampe untuk sementara digabung ke SD Sinambela. Begitu juga dengan anak-anak yang sedang menuntut ilmu termasuk didalamnya mahasiswa supaya didata untuk diberikan biayanya. Jangan sampai pendidikannya terganggu termasuk dengan lahan pertanian.
Untuk diketahui, banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe itu terjadi pada Jumat (1/12) malam. Ada 12 warga yang dilaporkan hilang saat itu. Namun, sejauh ini sudah ada dua korban yang telah ditemukan. Satu korban ditemukan pada hari kedua, sedangkan satu korban lagi ditemukan pada hari ketiga pencarian. (Bn)
Pewarta : Maruli/NS
Posting Komentar
0Komentar