Dalam mempersiapkan acara, panitia pun melakukan pendekatan kepada Dirjen Binmas Kristen Protestan serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
Dirjen Binmas Kristen Protestan, Pdt Jeanne Marie Tulung, menerima Tim Jambore Nasional Sekolah Minggu GKPI melalui aplikasi Zoom.
Ketua Panitia Jambore Nasional Sekolah Minggu GKPI Christoffel Tobing, menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan tersebut, sekaligus menyampaikan permohonan audiensi kepada Jeanne.
Jeanne menyambut baik rencana Jambore Nasional Sekolah Minggu GKPI.
"Saya mendukung kegiatan ini, semoga tidak ada kendala, saya berhadir dalam kegiatan," ujarnya.
Panitia Jambore Nasional Sekolah Minggu GKPI, juga melakukan audensi ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
Panitia disambut Deputi Pemenuhan Hak Anak Pribudiarta Nur Sitepu, dan staf di Lantai 6 Kantor KPPPA Jalan Merdeka Barat.
Pada kesempatan itu, panitia menyampaikan tema jambore, yakni “Aku Ceria dan Ramah”. Sekaligus menyampaikan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan selama jambore berlangsung pada 19-22 Juni mendatang.
Pada kesempatan itu, Pribudiarta berpesan, agar Sekolah Minggu dapat membawa anak dalam kehidupan mereka menjadi anak-anak yang baik.
“Karena Sekolah Minggu merupakan pembinaan hidup kerohanian dan membentuk karakter. Dan tentunya mereka perlu dilengkapi dengan guru Sekolah Minggu yang mumpuni, dan memiliki jiwa mendidik. Serta pengabdian dalam kesadaran, pendidikan penting dalam kehidupan anak,” jelasnya.
Karena itu, lanjut Pribudiarta, diperlukan stakeholder dalam informasi terkait mendidik anak yang layak, dalam penyediaan tempat bermain.
"Demi kebersamaan anak dalam meningkatkan kreativitas pendidikan yang ramah dan ceria," katanya.
Ia juga beharap, agar gereja dapat mengikuti perkembangan anak dan menekankan agar anak-anak tetaplah anak-anak, yang masih harus dilindungi.
"Dan menjaga anak-anak agar jauh dari tindakan kekerasan fisik, serta kekerasan seksual yang masih tinggi di Indonesia," katanya. (Trib/Bn)
Posting Komentar
0Komentar