Dari jumlah siswa tersebut, maka kepala sekolah (Kasek) mengelola gelontoran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mencapai sebesar 1 miliar 35 juta rupiah per tahun. Dengan dana pantastis itu seharusnya siswa/i tidak lagi dibebani berbagai kutipan uang,
Hal tersebut disampaikan sumber kepada wartawan di salah satu warung di Pangkalan Brandan, meminta namanya tidak ditulis, Kamis (27/6/2024).
Bahwa penerimaan siswa/i baru telah dimintai uang sebesar 600 ribu dari 210 jumlah siswa/i. Kutipan uang itu untuk pembayaran atribut, baju olah raga, uang SPP selama 3 bulan dan untuk penimbunan areal sekolah.
Kemudian kata sumber, oknum Kepala sekolah SMAN 1 Brandan Barat berinisial Mas, disebut-sebut juga pernah bermasalah saat ia menjabat sebagai kepala sekolah di SMAN 1 Sei Lepan.
Waktu itu sekolah menerima bantuan pembangunan ruang kelas dan gedung perpustakaan. Bangunan Selasar tersebut terdapat temuan kekurangan ukuran Selasar teras, yang seharusnya 2 meter namun disulap atau dikerjakan menjadi 1.5 meter.
Hal tersebut membuat oknum kepala sekolah mendapat teguran dari pengawas bangunan dari Provinsi Sumut terkait ukuran fisik bangunan gedung perpustakaan yang tidak standart," terang sumber.
Saat ini kepala sekolah tersebut telah menjabat di SMAN 1 Berandan Barat yang diduga sudah menyuap beberapa orang media, agar temuan kekurangan ukuran Selasar teras dan ukuran bangunan perpustakaan yang tidak standart tidak mencuat lagi ke publik.
Oknum kepala sekolah diduga sudah mengantarkan sejumlah uang kepada wartawan," terang sumber lagi.
Dan meminta Kepala dinas (Kadis) Pendidikan Provinsi Sumatera Utara untuk segera menon aktifkan jabatan Kasek SMAN 1 Berandan Barat yang dinilai tidak layak lagi.
Kepala sekolah SMAN 1 Berandan Barat Masrizal saat dikonfirmasi wartawan terkait dugaan suap via handphone tidak dapat dihubungi. Namun saat melalui pesan wattshap, aktif tetapi tidak ada jawaban. (Bn)
Pewarta : H. Simare-mare
Posting Komentar
0Komentar