Kedutaan Belanda yang hadir Mr Jan Steverink dari Zone College dan Mrs Marjo Baeten dari HAS University of Applied Sciences diterima oleh Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor, SE yang diwakili Plh. Sekda Humbahas Drs. Jhon Harry Marbun, MMA, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Martogi Purba, ST, Kaban Bappelitbangda Pahala Lumbangaol, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir. Junter Marbun, Tim Transisi Food Estate, Tim TSTH2 dan OPD terkait lainnya.
Dalam sambutan tertulis Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor, SE yang diwakili Plh. Sekda Humbahas Drs. Jhon Harry Marbun, MMA menyampaikan selamat datang di Kabupaten Humbang Hasundutan dan terima kasih atas kunjungan dalam rangka pengembangan pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Kehadiran Bapak/Ibu dari Kedutaan Belanda besar harapan kami bisa membantu para petani di Kabupaten Humbang Hasundutan dengan kerjasama dan kemitraan baik dalam pendidikan dan pelatihan.
Disampaikan juga bahwa, wilayah pengembangan Food Estate Sumatera Utara (FE Sumut) berada di 4 kabupaten yaitu Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Tengah, dengan total luas ± 11.759 Ha. Sumber lahan tersebut yaitu Areal Penggunaan Lain (APL) pemerintah kabupaten seluas 3.936 Ha (Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Bharat) dan Pelepasan Kawasan Hutan Produksi seluas 7.823 Ha (4 kabupaten). Pengembangan FE Sumut dilaksanakan pada lahan yang sebelumnya terbengkalai dan tanpa melakukan penebangan hutan sama sekali.
Tahun 2020 merupakan awal budi daya percontohan yang dilaksanakan oleh Kementan dengan luas lahan 215 Ha, sedangkan tahap selanjutnya yaitu musim kedua 215 Ha dan pengembangan 785 Ha, petani akan bermitra dengan investor secara khusus dalam hal pemodalan budidaya supaya terbentuk kemandirian petani.
Pemerintah memiliki tugas sebagai integrator pengembangan, menyediakan infrastuktur dasar (jalan dan irigasi), memfasilitasi alsintan (excavator pembersihan lahan tahap awal, traktor pengolahan tanah, dan mesin pertanian lainya), dan menentukan kebijakan pengembangan FE Sumut. Sedangkan peran dari petani yaitu fokus melaksanakan budidaya dan diberikan kesempatan oleh tim operasional FE Sumut untuk bekerjasama dengan pihak swasta baik sebagai mitra offtaker (penyerapan hasil panen), investor (bantu permodalan), pelatihan (peningkatan kapasitas bertani di lahan percontohan), dan mitra pengelolaan hasil panen sesuai kebutuhan petani.
Untuk meningkatkan kemampuan SDM petani, beberapa investor dan lembaga riset TSTH2, telah mengembangkan lahan pelatihan dan percontohan di Lokasi food estate.
skema kemitraan yang saling menguntungkan tentu akan menarik para stakeholder bekerja sama, dimana dukungan pemodalan akan berkelanjutan bila petani berhasil sedangkan jumlah petani akan berkembang ketika hasil pengelolaan lahan pertanian di lahan terdahulu berhasil.
Pada kesempatan itu, Mr Jan Steverink dari Zone College menyampaikan terima kasih atas penerimaan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan kepada kami dari GroenPact. Groen Pact is a consortium of all Dutch knowledge institutes yang bergerak di bidang pertanian.
Oleh karena itu, kehadiran kami adalah untuk melihat secara langsung perkembangan pertanian di daerah Kabupaten Humbang Hasundutan. Dari presentasi baik dari Tim Food Estate dan Tim TSTH2 kami memahami bahwa pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan sudah berkembang.
Yang menjadi tantangan di bidang pertanian saat ini adalah bagaimana kita memotivasi kaum muda untuk berminat dalam bidang pertanian. Kami sudah berkomunikasi dengan beberapa petani di Indonesia, bahwa petani kita rata-rata umur 50 tahun, ini menjadi tantangan ke depan.
Usai penyambutan dan presentasi di ruang rapat Setdakab Perkantoran Bukit Inspirasi, Doloksanggul, Tim bergerak ke lapangan menuju Food Estate dan TSTH2. (Diskominfo/Daurat Sihombing)
Posting Komentar
0Komentar