Kue tradisional khas batak ini terbuat dari tepung beras, kelapa parut, dan gula merah atau gula putih. Kelapa parut yang dicampur dengan gula merah atau gula putih akan menjadi isian kue, yang kemudian dibungkus menggunakan daun pisang dan dikukus.
Superman Hutasoit (47), seorang pria yang telah menjalankan aktifitas jualan ombus ombus kurang lebih 16 tahun di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara. Makanan tradisional khas daerah tersebut yang menjadi andalannya untuk menghidupi ekonomi rumah tangganya.
Setiap hari Superman Hutasoit berkeliling menjajakan jualannya dengan mengendari sepeda dayung yang dipasang tong kaleng dibelakang. Dalam satu hari itu, ombus-ombus bisa terjual mencapai 150 biji dengan harga Rp 2000,-
"Setiap harinya bisa terjual sekitar 150 biji dengan harga Rp 2000 per biji. Saya jualan mulai jam 5 pagi sampai tengah malam," ungkap Hutasoit, Selasa (23/7/2024).
Selain menjajakan keliling, Superman Hutasoit juga menerima pesanan apabila ada yang hendak menggelar acara adat Batak atau pesta. "Selain keliling, kita juga kadang menerima pesanan apabila ada yang akan menggelar pesta adat," ujarnya.
Ketika ditanya kenapa terus bertahan menjual Ombus-ombus, beliau mengatakan selain menambah ekonomi keluarga, ia juga ingin melestarikan kearifan lokal khususnya dalam kuliner tradisional. (Bn)
Pewarta : Tanding Lumbantoruan
Posting Komentar
0Komentar