“Kemasan acara harus lebih menarik dan kreatif dibanding tahun-tahun sebelumnya dan hasil pesta atau Festival Buah dan Bunga itu bisa menaikkan pendapatan petani buah dan petani bunga secara terukur,” kata Roy Fachraby Ginting kepada Tim Liputan Ikatan Media Online (IMO Indonesia) di Medan, Selasa, (2/7/2024).
Menurutnya, panitia harus selalu evaluasi penyelenggaraan even sebelumnya dan harus ada perbaikan dengan sajian acara yang lebih menarik dan tidak membosankan pengunjung. Pesta Buah dan Bunga itu hendaknya bukan hanya menjadi agenda rutin yang menghabiskan serta menyedot anggaran, tapi efeknya dapat memberi kontribusi positif yang berkelanjutan terhadap peningkatan pariwisata kota Berastagi dan Kabupaten Karo sehingga menjadikan daya tarik bagi masyarakat luas.
Lebih lanjut dikatakannya, saatnya sekarang Tanah Karo berbenah dengan even ini dan perbaiki kekurangan yang ada selama ini. Benahi kota Berastagi dengan kebersihan dan kenyamanannya.
“Hapus paradigma premanisme dengan retribusi wisata yang selama ini bermasalah. Buat wisatawan nyaman berkunjung dengan tata kelola parkir yang profesional di objek wisata Berastagi,” kata Dosen Hukum Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara itu.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian, kata Roy adalah masalah parker di beberapa objek wisata seperti di Penatapen, Peceren dan Mikie Holiday dan terutama di kota Berastagi di lokasi pesta dipusatkan. “Harus diupayakan bebas macet, untuk itu harus dikoordinasikan dengan pihak Dishub dan Kepolisian,” katanya lagi.
Roy berharap, event tahunan yang sudah menjadi icon wisata Kabupaten Karo ini, dapat menjadi awal yang baik untuk memperbaiki kondisi wisata Taneh Karo ke depan. Untuk itu harus terus dilakukan berbagai kegiatan untuk mempromosikan pertanian dan buah unggulan khas Taneh Karo itu.
Menurut Roy, apabila pesta bunga dan buah di kelola secara profesional maka pasti akan mendapat sambutan dan kunjungan wisatawan lokal dan nasional ribuan hingga
puluhan ribu untuk mengunjung Berastagi dari berbagai daerah di Sumatera Utara. “Kuncinya buat wisatawan nyaman, bersihkan kota Berastagi dari bau pesing di daerah wisata dan kotoran kuda dan sampah,” katanya.
Roy juga mengingatkan agar Festival Bunga dan buah Kabupaten Karo Tahun 2024 ini memasuki suasana libur panjang anak sekolah dan ini peluang yang luar biasa untuk bangkitnya wisata Taneh Karo Simalem. Acara pesta bunga dan buah ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan potensi pariwisata dan budaya Kabupaten Karo, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat melalui promosi produk lokal dan peluang usaha serta akan berimbas kepada perputaran roda ekonomi rakyat Taneh Karo. Untuk itu Roy mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendukung dan ikut serta dalam mensukseskan acara ini, dan berpesan kepada seluruh pihak yang terlibat untuk mempersiapkan secara matang dan detail festival ini, sehingga dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
“Pengusaha hotel dan restoran dan pengusaha wisata harusnya juga memiliki komitmen dan dukungan kuat terhadap kesuksesan acara ini agar bisa berlangsung dengan sukses,” kata Roy lagi. (*)
Posting Komentar
0Komentar