Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari komitmen Unimed dalam mendukung pengembangan kreativitas dan inovasi mahasiswa, terutama dalam mengangkat tema-tema berbasis kearifan lokal yang mampu bersaing di kancah nasional.
Rektor Unimed, Prof. Dr. Baharuddin menyambut baik prestasi ini dengan penuh kebanggaan. "Setelah kemenangan tim Unimed di IMT-GT, kabar ini membawa kebahagiaan baru bagi kita semua. PIMNAS adalah ajang bergengsi yang mempertemukan karya-karya inovatif mahasiswa dari seluruh Indonesia. Keberhasilan tim PKM ini mencerminkan kualitas dan semangat mahasiswa Unimed dalam menghasilkan karya yang inovatif," ungkapnya.
Rektor menambahkan, ajang ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga wadah bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan nyata. “Kami berharap 8 tim ini dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, sehingga mampu memberikan hasil yang terbaik dan meraih prestasi di PIMNAS ke-37,” lanjut Baharuddin.
Senada dengan Rektor, Wakil Rektor III, Prof. Dr. Marice juga mengungkapkan rasa bangga dan dukungannya kepada para tim. "Mahasiswa kita akan bersaing dengan tim-tim terbaik dari seluruh Indonesia. Semoga mereka mampu mempresentasikan inovasi yang mereka ciptakan dengan baik dan membawa pulang prestasi yang membanggakan," katanya.
Adapun 8 tim yang berhasil lolos seleksi mewakili Unimed di PIMNAS ke-37 mengusung berbagai ide kreatif, mulai dari pengembangan pakan kepiting yang kaya nutrisi hingga riset keberlanjutan budaya lokal. Misalnya, Tim PKM K dengan inovasi "Crabvil: Dry Crab Food", pakan kepiting kaya nutrisi dan protein, serta Tim PKM RE dengan "Nanofertilizer Silika Fluoresens dari Geomaterial Sinabung," yang mengembangkan pupuk nano berbasis silika untuk meningkatkan laju fotosintesis.
Ada pula tim yang membawa riset berbasis kearifan lokal, seperti "Ancestral Heritage" yang mengeksplorasi pengetahuan lokal masyarakat Batak Toba dalam membangun desa mandiri energi, dan "Bedik Sungai" yang mempelajari keberlanjutan etnozoologi sungai untuk ketahanan pangan dan kuliner Melayu di Asahan.
Kreativitas dan keberlanjutan budaya juga diangkat oleh tim PKM RSH lainnya, yang meneliti "Risau Huhuasi," keberlanjutan pemeliharaan hutan etnik Batak Toba dalam analisis budaya dan pemetaan risiko bencana longsor di Samosir.
Tri Andri Hutapea, Ketua Panitia, menyatakan kesiapan Unimed untuk terus mendukung mahasiswa dalam persiapan menuju PIMNAS. "Kita bersyukur atas keberhasilan ini dan akan melakukan persiapan lebih awal untuk menghadapi PIMNAS tahun depan di Thaksin University, Thailand," pungkasnya. (Dedhu/Bn)
Posting Komentar
0Komentar