Pj Bupati Faisal Hasrimy menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Langkat saat ini berada pada angka 16,9 persen, turun dari 18,6 persen pada tahun 2022. "Ini merupakan hasil upaya bersama seluruh pihak dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Langkat," ujar Sekda Amril.
Lebih lanjut, Amril menyatakan bahwa dari 101.364 balita di Langkat, sebanyak 91.301 balita telah diukur pada Juni 2024, dan 271 balita di antaranya teridentifikasi mengalami stunting. Pemerintah Kabupaten Langkat menargetkan prevalensi stunting sebesar 10 persen pada 2024.
"Kami bersama seluruh stakeholder dan mitra akan terus melakukan pencegahan stunting, terutama melalui penimbangan dan pengukuran setiap bulan, dengan harapan target penurunan prevalensi stunting 10% dapat tercapai," tambah Amril.
Kepala BAPPEDA Litbang, Rina Wahyuni Marpaung, S.STP, M.AP., menambahkan, "Mari sama-sama melakukan media mapping, kita analisis dan teliti, semoga data-data yang sudah ditampilkan bisa membawa perubahan untuk kedepannya."
Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat dari BKKBN, pejabat tinggi Kabupaten Langkat, Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa, dan Lurah lokus stunting, serta para pengawas PKB Kecamatan se-Kabupaten Langkat. (Dis/Bn)
Pewarta : H. Simare-mare
Posting Komentar
0Komentar