Dalam aksi ini sebanyak empat orang terguling di tengah jalan tanpa mengenakan baju.
Badan mereka pun dipenuhi coretan berwarna merah.
Mereka menutupi mukanya dengan berbagai poster yang berisikan foto.
Poster yang berisikan foto itu diantaranya, foto Wali Kota Medan Bobby Nasution yang bersalaman dengan Mantan Gubernur Maluku Utara yang terjerat kasus korupsi, kemudian foto Presiden Jokowi.
Lalu ada foto Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman yang melakukan putusan MK tentang perubahan umur pada saat pencalonan presiden dan wakil presiden beberapa waktu lalu.
Kemudian ada juga foto Presiden Republik Indonesia Jokowi.
Aksi tersebut membuat Jalan Kapten Maulana Lubis padat merayap.
Sebab, tidak ada penutupan jalan yang dilakukan.
Massa menggelar teatrikal sambil berjalan
"Tolong, tolong," teriak para massa sambil berjalan.
Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan pembacaan puisi yang menyinggung soal politik.
Selain itu, ada poster-poster yang meminta Wali Kota Medan Bobby Nasution ditangkap.
"Tangkap Bobby Nasution, tolak dinasti politik, Selamatkan Sumut," Dua diantara tulisan poster yang di bawa para massa.
Ketua Presidium Front Marhaenis Indonesia Badia Sitorus mengatakan, aksi unjuk rasa ini dilakukan sebagai bentuk penolakan pihaknya terhadap dinasti politik yang sedang terjadi.
Badia juga menjelaskan, makna dari teatrikal yang dilakukan itu adalah kemunafikan pemerintahan saat ini.
"Sederhana tapi pasti. Rakyat Medan disuguhi dengan kemunafikan karena tertipu lensa. Maka dari itu, kita buat kenyataannya," ucapnya.
Dikatakannya, saat ini masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhannya harus melewati masa-masa sulit
"Ini kita buat kenyatannya. inilah gambaran masyarakat hari ini berdarah untuk bisa makan saja sekarang harus berdarah-darah," katanya.
Selain itu, dalam aksi ini mereka menuntut agar Wali Kota Medan Bobby Nasution ditangkap karena kasus blok medan tersebut.
"Tuntutannya tangkap si Bobby. Karena jelas dalam dugaan terpidana mantan korupsi Gubernur Maluku Utara, namanya di sebut," jelasnya.
Selain itu, ia meminta, Bobby Nasution untuk tidak maju di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara yang akan datang.
"Salah satu tuntutan kita jangan paksakan dirinya kalau tidak mampu (Bobby calonkan diri sebagai Gubernur)," katanya.
Menurutnya, Bobby harus menyelesaikan segala proyek yang masih berlangsung di Kota Medan terlebih dahulu.
"Selesaikan aja lah Medan dulu dengan semuanya. g pas lagi rakyat g bodoh lagi. Kita bisa lihat masih banyak proyek Medan yang belum selesai," ucapnya.
Disinggung kenapa pihaknya memunculkan foto Bobby Nasution salaman dengan mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani, dengan tegas ia mengatakan pertemuan tersebut adalah benar adanya Blok Medan.
"Kita mau menunjukkan, memang benar bahwasannya, dia bertemu dengan Abdul Gani. Gak mungkin juga Abdul Gani itu bodoh. Dia Gubernur Maluku Utara itu ah. Artinya benar memang fakta realitanya begitu tentang Blok Medan," jelasnya. (Trib/Bn)
Posting Komentar
0Komentar