Menurut Kepala Bidang II, Pusat Data Laporan (Pusdalop) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Medan Barito Ritonga mengatakan, rumah warga yang terendam di empat kelurahan itu yakni Kelurhana Hamdan, Aur, Sukaraja dan Sei Mati.
Ia mengatakan banjir tersebut terjadi disebabkan tingginya intensitas air dari gunung dan hujan deras di Kota Medan.
"Tadi malam, air yang masuk ke rumah warga itu sampai 100 sentimeter. Namun saat ini sudah mulai berangsur surut. Berdasarkan laporan, tinggi air sudah 40 cm saja," katanya, Jumat (13/9/2024).
Menurutnya, sebanyak dua perahu karet dikerahkan untuk mengevakuasi warga.
"Kita sudah memberikan program makan tanggap bencana kepada 520 warga di Kelurahan Hamdan dan Aur," jelasnya.
Ia mengatakan saat ini warga sudah mulai kembali ke rumahnya untuk melakukan pembersihan.
"Ada juga yang masih mengungsi. Tapi tetapi kita siaga di empat lokasi langganan banjir ini," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Medan, untuk keluruahan Sei Mati sebanyak 249 rumah terendam banjir dengan jumlah korban yang dungsikan sebanyak 689 jiwa.
Sementara untuk Kecamatan Sukaraja, sebanyak 62 rumah warga terendam banjir dengan total warga yang dievakuasi sebanyak 300 orang.
"Kalau Kelurahan Hamdan dan Aur, masih dalam pendataan. Saat ini, hanya itu yang bisa kami konfirmasi," katanya. (Trib/Bn)
Posting Komentar
0Komentar