China: Perang di Timur Tengah Ungkap Kemunafikan AS Terhadap HAM

China: Perang di Timur Tengah Ungkap Kemunafikan AS Terhadap HAM

Hendri
By -
0



Luarnegeri

Bicaranews.com | ISTANBUL - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan perang yang saat ini terjadi di Timur Tengah memperlihatkan standar ganda Amerika Serikat dalam isu hak asasi manusia (HAM).

Jika Amerika Serikat sangat peduli terhadap hak asasi umat Muslim, mengapa mereka terus memprovokasi atau mendukung perang di Timur Tengah dan kawasan lain, sehingga menyebabkan banyak korban umat Muslim yang tidak bersalah?,” katanya.

Wang melontarkan pertanyaan tersebut kepada Kepala Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk dalam pertemuan di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Rabu (25/9/2024).

Diplomat kelahiran 19 Oktober 1953 ini mempertanyakan alasan AS menutup mata terhadap ketidakadilan historis yang dihadapi masyarakat Arab dan tidak mendukung Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China, Menlu Wang Yi juga mempertanyakan mengapa Washington tidak memainkan peran yang semestinya dalam mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel sepenuhnya dari Gaza. 

Wang berpendapat manipulasi politik terhadap isu hak asasi manusia yang dilakukan oleh negara-negara seperti Amerika menjadi semakin tidak populer di seluruh dunia.

Mengenai Provinsi Xinjiang di barat laut China, dia mengklaim isu-isu yang berkaitan dengan warga Uyghur di wilayah tersebut digunakan untuk menyerang dan mencoreng situasi hak asasi manusia China.

“Sebagian besar negara-negara Muslim telah lama mengetahui tipu daya Amerika Serikat ini dan memahami bahwa AS hanya menggunakan isu hak asasi manusia sebagai alasan untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri China dan negara berkembang lainnya,” katanya.

China telah menghadapi kritik atas perlakuannya terhadap etnis Uyghur, tetapi Beijing secara konsisten menolaknya dan menyebutnya sebagai campur tangan dalam urusan dalam negeri China.

“Prestasi Beijing dalam melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia telah diakui secara luas dan perkembangan serta kemajuan di Daerah Otonomi Uygur Xinjiang adalah bukti bagi semua pihak,” tegas Wang.

China bersedia terlibat dalam dialog dengan semua negara mengenai masalah hak asasi manusia berdasarkan kesetaraan, katanya menambahkan. (Bn) 

Sumber : Antara/Anadolu


Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)