Dimana, Kepsek SMPN I Babalan berinisial Tu konon kabarnya ikut untuk merekrut para guru honorer untuk mengikuti ujian PPPK di Stabat Kabupaten Langkat. Disebut-sebut oknum Kepsek tersebut telah meminta uang dari guru honorer dengan alasan biar bisa lulus.
Besaran uang yang disetor oleh guru kepada Kepsek puluhan juta per 1 orang sebelum P3K tahun 2023," ujar sumber kepada wartawan di Pangkalan Brandan, Sabtu (21/9/2024).
Setelah pengumuman, ternyata guru honorer yang dimintai uang tersebut tidak lulus mengikuti P3K, meskipun itu nilainya tinggi. Sehingga membuat para guru honorer merasa kecewa, dan meminta agar uang itu segera dikembalikan oleh oknum Kepala SMPN I Babalan berinisial Tu.
Anehnya, oknum Kepsek berdalih tidak ada mengakui uang yang diterimanya. Beruntung, sebagian guru honorer yang meyetorkan uang tersebut ada pakai kwitansi, sehingga Kepsek pun tidak dapat mengelaknya," tegas sumber sembari meminta namanya tidak ditulis.
Sehingga beredar kabar yang membuat Kepala SMPN I Babalan jarang masuk kantor. Oknum Kepsek tersebut dikejar-kejar bayangan, karena takut ditagih oleh para guru honorer balik uangnya. Dan masalah ini hangat dibicarakan masyarakat Pangkalan Brandan.
Bahkan ada yang menyebutkan bahwa, Kepsek tersebut sudah dipanggil dan diperiksa oleh pihak penegak hukum dan bakalan akan masuk penjara terkait P3K.
Terkait hal diatas, Kepala SMPN I Babalan Tukiman, S.Pd saat dikonfirmasi wartawan via WatsApp berdering namun alergi untuk mengangkatnya. Meskipun berkirim Chat juga tidak kunjung di balas. (Bn)
Pewarta : H. Simare-mare
Posting Komentar
0Komentar