"Indonesia akan selalu berupaya untuk terus serta memberikan bantuan untuk meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita di negara-negara tadi," ujar Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy di Jakarta, Selasa (9/10/2024)
Menurut data PBB, kata dia, banjir bandang yang disebabkan oleh hujan musiman di Yaman telah menewaskan puluhan orang dan mempengaruhi lebih dari 250.000 pengungsi di Yaman sejak Juli lalu.
Di samping itu, konflik selama satu dekade antara Pemerintah Yaman dan kelompok Houthi telah merusak infrastruktur dan fasilitas kesehatan negara tersebut dengan sangat parah dan menyebabkan situasi kemanusiaan yang sangat buruk.
Adapun di Sudan, warga terus menghadapi kesulitan yang parah untuk mendapatkan layanan kesehatan akibat kurangnya keamanan, banyaknya serangan, kekurangan obat-obatan, perlengkapan medis, dan tenaga kesehatan, serta dana untuk menutupi biaya operasional fasilitas kesehatan.
Sudan terjebak dalam konflik antara tentara dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak April 2023, dengan sedikitnya 12.260 orang tewas dan lebih dari 33.000 terluka, menurut data PBB.
Sementara Palestina, agresi brutal yang dilakukan Israel selama 12 bulan telah mengubah Jalur Gaza menjadi lautan reruntuhan dan kuburan bagi puluhan ribu orang, mayoritas anak-anak.
Adapun untuk Vietnam, Topan Yagi yang terjadi pada September kemarin telah meluluhlantakkan negara tersebut. Topan Yagi memicu hujan lebat, banjir, dan tanah longsor di pantai timur laut Vietnam.
Lebih dari 130.000 orang telah dievakuasi, sementara hampir 137.000 rumah mengalami kerusakan.
"Tadi dalam rapat telah diputuskan memberikan bantuan kemanusiaan yang berasal dari Dana Siap Pakai (DSP) yang dikelola BNPB kepada Yaman yang mengalami bencana banjir, Sudan, dan Palestina, masing-masing senilai 1 juta dolar AS," kata Menko PMK Muhadjir Effendy.
Khusus untuk Vietnam, pemerintah akan memberikan bantuan secara tunai senilai 1 juta dolar AS melalui Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (DKPI).
"Kemudian bantuan masyarakat Indonesia yang dikoordinasikan oleh Baznas untuk Sudan senilai 78,5 ribu dolar AS akan turut dikirimkan bersama-sama dengan bantuan dari pemerintah," katanya.
Menurut dia, pengiriman bantuan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2024. Ia berharap pengiriman bantuan dapat meringankan beban para korban bencana dan krisis kemanusiaan di empat negara tersebut.
"Selain itu juga dapat meneguhkan peran Indonesia dalam perdamaian dan aksi kemanusiaan internasional," kata Menko Muhadjir Effendy. (Ant/Bn)
Posting Komentar
0Komentar