Kedua warga tewas bernama Bungaran Samosir dan Adam Jorgi. Selain 2 korban tewas, beberapa korban lagi mengalami luka tembak dan luka bacok yang saat ini dirawat di RS Mitra Medika dan RS Mitra Sejati.
Timbang Tampubolon, seorang korban luka tembak bercerita, pagi itu sekitar pukul 02.30 WIB, sekitar 50 warga sedang berjaga di lokasi Dusun III Jalan Selambo Raya Desa Amplas, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
Tiba-tiba muncul segerombolan orang yang jumlahnya sekitar 300 an mengendarai 7 mobil pic up Grand Max, dan puluhan sepeda motor. Gerombolan diduga geng motor ini membawa senjata tajam, berupa samurai, pedang, tombak, serta senjata api, air softgun.
“Mereka langsung menyerang membabi buta warga yang berjaga,” kata Timbang di RS Mitra Sejati yang sedang menunggu operasi pengambilan peluru di tangannya, Selasa (22/10/2024).
Tidak mau mati konyol, warga melakukan perlawanan dengan alat seadanya.
“Saya coba hadang mereka dengan memakai bambu, namun, tangan kiri saya ditembak, dugaan saya itu senjata api rakitan, namun untuk pastinya itu kita liat dari hasil dokter mengeluarkan peluru yang masih ada ditangan kiri saya ini, ” ujarnya lagi.
Di RS Mitra Sejati saat ini dirawat 7 warga yang mengalami luka-luka. Salah satunya Jepri Hutabarat kondisinya kritis dan belum sadar.
“Kepala belakang dibacok, tangan dibacok kondisi patah, dan yang meninggal ada 2 orang, di RS Mitra Medika Amplas, korban dibacok membabi buta hingga kepala terbelah, dan kedua jenazah rekan kami itu saat ini sudah dibawa Ke RS Bhayangkara Medan untuk diotopsi,” tambahnya.
Menurutnya aksi penyerangan itu berlangsung cepat, sekitar 30 menit. Mereka juga menghancurkan bangunan-bangunan yang ada di lokasi.
“Tak lama kemudian datang polisi yang mengawal gerombolan ini keluar, menuju Kampung Karo,” ucap Timbang Tampubolon.
Saat ini di lokasi tampak puluhan aparat kepolisian serta sejumlah kendaraan taktis . Polisi berjaga-jaga menghindari penyerangan susulan. (JP/Ril/Bn)
Posting Komentar
0Komentar