"Awalnya Richard dan keluarganya berjanji mengganti mobil yang ringsek tersebut.Tetapi sampai hari ini Richard menghindar untuk bertanggungjawab," ujar Nikholas kepada awak media, Sabtu (27/10/2024)
Menurut Nikholas, peristiwa itu terjadi 10 Oktober 2024 sekitar pukul 15.30 wib. Saat itu Nikholas mengemudikan mobil dari Jalan Gunung Karakatau hendak belok ke Jalan Setia Jadi Medan.
Namun dari arah berlawanan mobil Richard Wijaya yang diduga berkecepatan tinggi langsung menabrak mobil Nikholas sehingga terseret 5 meter dan menabrak penarik becak yang berada didepannya.
Massa pun langsung mengamankan Richard dan mobilnya.Saat itu Richard minta berdamai dan mengganti mobil Nikholas yang sulit diperbaiki lagi.
"Richard dan orangtuanya berjanji memperbaiki mobil korban. Tapi janji tersebut malah diingkari mereka sendiri," ujar pemuda 24 tahun tersebut.
Karena itu, Nikholas membuat pengaduan ke Satlantas Polrestabes Medan sesuai Bukti Lapor No. LP/B/2998/x/2024/SKPR. Satlantas Polrestabes Medan/Poldasu 24 Oktober 2024
"Saya berharap laporan saya ini ditindaklanjuti Satlantas Polrestabes Medan. Jadikan mobil yang ringsek ini sebagai barang bukti," ujar Nikholas
Dia berharap Polrestabes Medan dapat menegakkan hukum, siapa pun yang bersalah harus diproses secara tanpa pandang dia anak siapa.
Trauma
Selain mobilnya ringsek, Nikholas mengalami luka memar dan harus opname di RSU Columbia Medan.
Tidak cuma itu, Nikholas mengalami trauma psikis saat mengenang peristiwa kecelakaan tersebut.
"Kalau melihat kondisi mobil yang hancur itu, tidak mungkin sopir didalamnya bisa selamat. Ternyata Tuhan masih sayang sama saya, walau hanya cedera," ujar pria berkacamata tersebut.
Hasyim, SE saat dihubungi via ponselnya belum merespon.
Richard Wijaya saat dihubungi mengatakan tidak mau memberi informasi kecuali polisi. (*)
Posting Komentar
0Komentar