Infrastruktur Jalan di Dusun IV Sei Pinang Yang Prioritas Tidak Nampak Siraman Batu Sirtu, Yang Terlihat Jalan Berlumpur Susah Dilalui Anak Sekolah |
Ada 2 anggota oknum TNI aktif yang merupakan anak kandung dari Kepala Desa yang bertugas di Medan Sumut, dan satu lagi tugas di Banda Aceh," ujar warga kepada wartawan meminta namanya tidak ditulis, karena takut diteror, Kamis (19/12/2024).
Bahkan Kepala Desa Pulau Kampai Suratno, juga seorang pensiunan (Eks TNI). Sehingga bila ada urusan di Desa, Kepala Desa pun selalu membawa-bawa nama anaknya tersebut untuk menakut-nakuti warga sehingga membuat para warga resah. Apalagi kalau ada urusan desa, maka aparat tersebut langsung mendatangi warga. Ada apa sebenarnya ini,,?
Kami Warga Desa Pulau Kampai merasa terganggu sejak dipimpin oleh Kades Suratno. Anehnya lagi, Kantor Desa Pulau Kampai kadang digunakan tempat karaoke oleh oknum perangkat desa," tegasnya warga.
Seharusnya, Kepala Desa melakukan larangan dan teguran terhadap oknum-oknum yang suka memanfaatkan fasilitas negara menjadi tempat hiburan atau karaoke dimasa jam kerja. Agar suasana di Kantor Desa Pulau Kampai kesannya tidak mirip seperti tempat hiburan malam atau Cafe.
Warga mengaku sampai saat ini tidak dapat berbuat apa-apa karena takut diintimidasi oleh (Anak Kades) meskipun sudah melanggar aturan pemerintahan desa. Ditambah lagi arogansi dari pak Kades, dan tidak takut kepada siapapun bila ada yang membantahnya," cetusnya warga.
Perlu diketahui bahwa, disaat merayakan HUT 17 Agustus RI. Kades diduga dengan sengaja menempatkan Anaknya yang oknum TNI tersebut menjadi Komandan Upacara (Danup) di Desa Pulau Kampai, disinyalir tidak memiliki izin resmi dari kesatuannya. Padahal, Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas atau Fokopincam Kecamatan Pangkalan Susu kan masih ada.
Kantor Desa Pulau Kampai Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat |
Sebelumnya diberitakan, oknum Kepala Desa Pulau Kampai diduga melakukan Pungutan Liar (Pungli) terhadap puluhan warganya terkait jual beli tanah paloh 1 hekttar dikenakan sebesar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
Dengan iming-iming uang tersebut akan dikumpulkan untuk perbaikan badan jalan di Dusun IV Sei Pinang dan Dusun V Damar 100. Padahal, pemerintah pusat sudah mengucurkan Dana Desa dan ADD setiap tahun untuk pembangunan jalan di desa.
"Ternyata itu hanya akal-akalan saja demi meraup keuntungan pribadinya. Dimana, sampai saat ini infrastruktur jalan di 2 Dusun tersebut tidak kunjung ada perbaikan. Dalam waku dekat warga akan melaporkan Kades ke pihak Kejari Langkat di Stabat terkait penggunaan ADD dan DD, " ucap warga kesal.
Sebelumnya, Kepala Desa Pulau Kampai Suratno saat dikonfirmasi wartawan via WA hari Rabu (18/12/2024) menyebutkan," informasi itu semua tidak benar. Kita tidak ada melakukan pengutipan terkait biaya jual beli tanah terhadap warga.
Atau mungkin warga melalui calo saat pengurusan tanpa kita tau. Kalau mereka langsung sama kita, kita tidak pungut biaya sepeser pun," ujar Kades berdalih.
"Terkait perbaikan batu sirtu di jalan, sekitar Rp 60 juta uang saya baik gaji sudah saya sumbangkan termasuk dana swadaya untuk perbaikan jalan di seluruh Dusun. Dan Kades mengaku memiliki 2 orang anak anggota TNI," ucapnya dari seberang telepon. (Bn)
Pewarta : H. Simare-mare
Posting Komentar
0Komentar