Mengusung tema “Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju,” upacara ini menekankan pentingnya kontribusi nyata setiap warga negara dalam menjaga persatuan dan membangun Indonesia yang lebih maju. Dalam amanat yang dibacakan oleh inspektur upacara, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pesan penting tentang esensi bela negara.
“Kita harus memiliki jiwa bela negara sebagai pilar utama yang menjadikan kita tangguh dan cerdas dalam menghadapi situasi yang tidak menentu. Semangat ini adalah tanggung jawab bersama, tidak hanya milik aparat pertahanan, tetapi juga seluruh elemen masyarakat,” ujar Presiden melalui amanatnya.
Hari Bela Negara, yang diperingati setiap 19 Desember, merujuk pada peristiwa bersejarah Deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) tahun 1948. Presiden menekankan bahwa peringatan ini mengingatkan seluruh bangsa pada semangat persatuan, pantang menyerah, dan gotong royong sebagai landasan mempertahankan keutuhan NKRI.
“Pertahanan negara adalah tujuan nasional untuk melindungi seluruh tumpah darah, keselamatan, kekayaan, dan masa depan bangsa. Ini hanya dapat dijamin oleh pertahanan yang kuat dan kontribusi nyata dari semua lapisan masyarakat,” tegas Prabowo.
Upacara di Rutan Tarutung ini bukan hanya menjadi momen penghormatan kepada para pahlawan, tetapi juga untuk menanamkan semangat bela negara di kalangan petugas dan warga binaan. Dengan jiwa bela negara yang kokoh, semua pihak diharapkan mampu berkontribusi untuk kemajuan bangsa sesuai dengan peran dan profesi masing-masing. (Ril/HN/Bn)
Posting Komentar
0Komentar