Dalam pernyataan resminya, PMA menyebutkan bahwa gubernur mereka, Yahya Al-Shunnar, telah bertemu dengan perwakilan bank yang beroperasi di Palestina.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa pertemuan itu membahas "langkah-langkah yang diperlukan untuk melanjutkan layanan perbankan bagi masyarakat Gaza," termasuk "pembukaan kembali beberapa cabang bank dan ATM yang tidak sepenuhnya hancur atau mengalami kerusakan parah."
Al-Shunnar menekankan "pentingnya mempersiapkan dan melengkapi cabang untuk menyambut pelanggan, menyediakan layanan dasar, dan mendorong penggunaan layanan pembayaran elektronik modern secepat mungkin."
PMA juga menyatakan bahwa pihaknya "sedang berupaya dengan pihak internasional terkait untuk mengatasi kekurangan uang tunai yang parah di Gaza dan menggantikan mata uang yang rusak."
PMA mendesak masyarakat untuk memanfaatkan layanan elektronik dan saluran digital lainnya hingga upaya membawa uang tunai ke wilayah tersebut berhasil.
Kesepakatan gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada Minggu pukul 11.15 waktu setempat (16.15 WIB) setelah sempat tertunda beberapa jam akibat Israel menuduh kelompok Hamas menunda penyerahan daftar tawanan yang akan dibebaskan.
Sejak 7 Oktober 2023, perang genosida Israel di Gaza telah menyebabkan hampir 47.000 orang tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 110.700 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Perang tersebut juga membuat lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kehancuran besar-besaran dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang tua dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan global terburuk sepanjang sejarah.
Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mereka di wilayah tersebut. (Bn)
Sumber: Antara/Anadolu
Posting Komentar
0Komentar