"Produksinya mencapai 6,4 ton per Ha dari sebelumnya sekitar 6 ton per Ha atau kenaikan 400 Kg," kata Rahadian Pakpahan, PPL Sarogodung, Rabu (22/1/2025).
Menurutnya, hal itu terjadi setelah di ubin di lahan panen gabungan kelompok tani Saba Bolak, Desa Baringin, Sipirok, di wilayah kerjanya.
Ia menyatakan bahwa peningkatan hasil panen ini tidak lepas dari penggunaan pupuk organik cair BAM yang diperkenalkan oleh Dinas Pertanian Daerah Tapsel.
Teknologi ini terbukti meningkatkan produktivitas dari sebelumnya 6 ton per hektare menjadi 6,4 ton per hektare. Varietas padi yang ditanam meliputi mikongga, ciherang, dan impari 12.
"Kami berharap penggunaan pupuk organik ini terus didukung, karena hasilnya sangat signifikan dalam meningkatkan produksi padi," kata Rahadian.
Acara panen ini selain dihadiri PPL, BPP Sipirok, mitra Badan Pusat Statistik (BPS) Tapsel, serta Dinas Pertanian Daerah Tapsel, bersama Gapoktan Saba Bolak dan koptan.
Elly Lubis, Bidang Produksi Dinas Pertanian Tapsel, menyampaikan bahwa penggunaan pupuk organik cair BAM menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
"Kami akan terus mendorong inovasi-inovasi pertanian agar petani di Tapanuli Selatan semakin sejahtera," tegas Elly.
Lebih jauh Rahadian menambahkan bahwa untuk harga jual gabah kering panen (GKP) di wilayah kerjanya saat ini mencapai Rp 5.800 per kilogram, yang juga merupakan kabar baik bagi petani. (Ant/Bn)
Posting Komentar
0Komentar