

Bicaranews.com | NEW DELHI – Sebuah serangan berdarah mengguncang kawasan wisata Pahalgam, Kashmir, Jumat (25/4/2025). Sebanyak 26 pria dilaporkan tewas saat berada di padang rumput, dalam insiden paling mematikan terhadap warga sipil di wilayah itu dalam hampir dua dekade terakhir.
Menanggapi serangan itu, pasukan keamanan India langsung menggelar operasi besar-besaran untuk memburu para pelaku. Pencarian dilakukan di kawasan permukiman dan hutan sekitar lokasi kejadian. Bahkan Kepala Tentara India turun langsung ke Srinagar, ibu kota Kashmir wilayah India, untuk memantau situasi dari dekat.
Pemerintah India menuding kelompok militan yang berbasis di Pakistan sebagai dalang serangan. Namun, Pemerintah Pakistan membantah keras keterlibatan warganya dalam aksi teror ini.
Situasi pun makin panas. India langsung membekukan pelaksanaan Perjanjian Air Indus, kesepakatan yang sejak tahun 1960 mengatur pembagian air Sungai Indus antara India dan Pakistan. Sebagai balasan, Pakistan menutup wilayah udaranya untuk semua penerbangan dari India.
Menteri Sumber Daya Air India, C.R. Paatil, mempertegas sikap negaranya. “Kami akan pastikan tidak setetes pun air Sungai Indus mengalir ke Pakistan,” ujarnya lewat akun X pribadinya.
Kejadian ini kembali memicu ketegangan lama antara dua negara bertetangga yang sejak lama berseteru karena konflik wilayah Kashmir, bahkan pernah berujung pada dua perang terbuka. (*)
