Bicaranews.com | JAKARTA – Demi memenuhi kebutuhan tenaga dokter gigi di seluruh pelosok negeri, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengalokasikan hampir Rp300 miliar untuk program beasiswa kedokteran gigi selama periode 2022–2025. Fokus utama program ini adalah mencetak putra-putri daerah yang akan kembali mengabdi di kampung halamannya, khususnya di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
“Sudah 673 orang menerima beasiswa afirmasi ini. Delapan di antaranya telah lulus, sisanya masih menempuh pendidikan,” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, Rabu (16/4/2025).
Kemenkes menekankan pentingnya distribusi dokter gigi yang merata. Saat ini, dari total 10.309 kebutuhan dokter gigi, lulusan baru hanya sekitar 2.650 per tahun. Bahkan, 26,8 persen puskesmas belum memiliki dokter gigi, dan mayoritas dokter gigi terkonsentrasi di kota besar.
Sebagai solusi, Kemenkes tak hanya menggelontorkan beasiswa, tetapi juga menambah jumlah Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), meningkatkan kuota mahasiswa, menjalankan program magang dan penugasan khusus, serta meningkatkan kompetensi Terapis Gigi dan Mulut (TGM).
“Lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia punya masalah gigi dan mulut. Kita butuh tenaga medis yang merata, terutama di daerah 3T,” tegas Aji. (*)
