Bicaranews.com | MEDAN – Operasi Keselamatan Toba 2025 yang digelar Polda Sumut selama sepekan berhasil mencatat 14.106 pelanggaran lalu lintas. Namun, di balik angka-angka itu, ada misi yang lebih besar: mengubah kebiasaan berkendara masyarakat agar lebih sadar keselamatan.
Dalam operasi ini, 4.478 pelanggar dikenai tilang manual, sementara 9.284 lainnya hanya mendapat teguran. Sebagian lainnya terekam tilang elektronik (ETLE). Namun, menurut Plt. Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Yudhi Surya Markus, angka tilang bukanlah satu-satunya ukuran keberhasilan operasi ini.
“Kami ingin masyarakat lebih disiplin dan sadar akan keselamatan. Ini bukan hanya tentang hukuman, tapi tentang membentuk kebiasaan yang lebih baik,” ujarnya.
Untuk itu, selain penindakan, Polda Sumut juga gencar melakukan sosialisasi, dari terminal, komunitas transportasi, hingga perusahaan angkutan barang. Selama tujuh hari pertama, lebih dari 32 ribu kegiatan sosialisasi telah dilakukan, termasuk melalui media sosial.
Dengan 1.983 personel yang diterjunkan, operasi ini menargetkan pengendara di jalur padat, kendaraan angkutan umum, serta titik-titik rawan kecelakaan.
Lebih dari sekadar razia, Operasi Keselamatan Toba 2025 berupaya menanamkan kesadaran bahwa jalan raya bukan hanya milik satu individu, melainkan ruang bersama yang membutuhkan kedisiplinan dan kepedulian semua pengguna jalan. Jika kebiasaan buruk tak berubah, kecelakaan akan terus menjadi ancaman.
Apakah operasi ini mampu membawa perubahan? Itu tergantung bukan hanya pada aparat, tapi juga pada setiap pengendara yang memilih untuk lebih tertib atau tetap abai terhadap keselamatan. (*)
