Bicaranews.com | MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp) secara resmi menyerahkan dokumen final revalidasi TCUGGp kepada Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) di Jakarta.
Pj Sekda Sumut, Effendy Pohan, mengatakan bahwa dokumen tersebut selanjutnya akan diteruskan ke UNESCO Global Geopark di Prancis untuk dinilai.
“Dokumen ini mencakup Progress Report, Annual Report 2023, Annual Report 2024, serta Document A dan Document B beserta lampirannya. Secara teknis, dokumen ini telah dibahas dalam lima tahapan dengan prinsip keterbukaan informasi dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan,” ujarnya, Jumat (28/2/2025).
General Manager Badan Pengelola TCUGGp, Azizul Kholis, menjelaskan bahwa dokumen ini menjadi dasar bagi UNESCO dalam menilai kelayakan Toba Caldera sebagai bagian dari jaringan geopark dunia. Berdasarkan dokumen ini, UNESCO akan mengutus asesor untuk melakukan verifikasi langsung di lapangan.
Dokumen revalidasi ini disusun untuk menindaklanjuti rekomendasi UNESCO setelah Toba Caldera Geopark menerima status Yellow Card, yang mengindikasikan perlunya perbaikan dalam pengelolaan.
Azizul menegaskan bahwa penyusunan dokumen ini dilakukan secara kolaboratif dan transparan, meskipun sebelumnya sempat muncul anggapan bahwa prosesnya terburu-buru dan tidak sesuai dengan rekomendasi UNESCO.
“Kami berharap proses ini menghasilkan hasil yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Ia juga mengajak semua pihak yang peduli terhadap Toba Caldera untuk terus berkolaborasi dalam memperbaiki sistem pengelolaan geopark ini agar lebih produktif.
“Jika ada peraturan yang perlu direvisi, sistem pengelolaan yang perlu diperbaiki, atau peningkatan kapasitas SDM yang diperlukan, semua masih bisa diformulasikan bersama demi pengelolaan yang lebih baik,” ujarnya. (*)
